BP2MI Gelar TOT, Program Kolaborasi Kartu Prakerja, Untuk Purna Pekerja Migran

JurnalPatroliNews – Jakarta,– Manajemen Pelaksana Program Kartu Prakerja dan Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) menggelar Training for Trainers (TOT) Program Kolaborasi Kartu Prakerja untuk Purna Pekerja Migran Indonesia di Jakarta.

“Kami di sini hadir untuk membantu saudara-saudara kita Purna PMI yang menanti uluran tangan bantuan pemerintah di tengah ketidakpastian ekonomi dan harus pulang dari tempat bekerja kembali ke tanah air,” kata Direktur Eksekutif Manajemen Pelaksana Program Kartu Prakerja Denni Puspa Purbasari dalam keterangan tertulis, Sabtu, 5 Juni 2021.

Menurut Denni, para Purna Pekerja Migran Indonesia ini memiliki niat dan keinginan yang besar untuk bergabung dengan program Kartu Prakerja, tapi mereka memiliki banyak sekali keterbatasan. Misalnya, secara literasi digital maupun keterbatasan anggaran untuk mengikuti pelatihan secara daring.

“Kami mendukung pelatihan bagi trainers yang selanjutnya akan memberi pelatihan di 92 titik layanan pendamping bagi Purna PMI untuk lebih mengenal Program Kartu Prakerja,” ungkapnya.

Pasalnya, menurut Denni, apapun status dan sektor pekerjaannya, semua membutuhkan multiketerampilan atau skills.

“Bahkan seorang pengusaha perlu tahu pemasaran, know how to products, strategi marketing dan lain-lain. Keterampilan kita harus diupdate dan diasah terus menerus dari hari ke hari,” ujarnya.

Ekosistem pelatihan Kartu Prakerja, tutur dia, menyediakan berbagai pelatihan, baik untuk hard skill, technical skill dan soft skill yang sesuai minat, bakat, dan kebutuhan peserta, termasuk bagi Purna PMI.

“Ada 1.561 pelatihan dari 179 lembaga pelatihan di ekosistem Kartu Prakerja bisa menyiapkan para Purna PMI untuk menjadi customer service, nanny atau pengasuh bayi, dan juga jenis-jenis pekerjaan maupun sektor wirausaha lainnya,” kata Denni.

Deputi Ekonomi Kepala Staf Kepresidenan 2015-2020 ini menekankan bahwa pelatihan di Kartu Prakerja memiliki nilai yang sangat bagus berdasarkan rating dari para pesertanya.

“Rating pelatihan di ekosistem Kartu Prakerja 4,8 dari nilai maksimal 5. Survei Cyrus Network pada Mei 2021 menyebutkan 98,7 persen responden merasa mendapat manfaat dari pelatihan Kartu Prakerja. Survei ini juga mengungkapkan bahwa 92,6 persen penerima Kartu Prakerja merasa bahwa ilmu yang didapatkan dalam pelatihan Kartu Prakerja bisa diaplikasikan di tempat kerja atau tempat usaha,” kata dia.

Selain itu, tambah Denni, hasil Survei Angkatan Kerja Nasional (Sakernas) Badan Pusat Statistik yang baru dirilis Mei 2021 menyebut bahwa 90,97 persen penerima Kartu Prakerja menganggap program ini dapat meningkatkan keterampilan kerja mereka.

Denni menekankan, sesuai Perpres 36/2020, peran pemerintah daerah menyukseskan Program Kartu Prakerja di antaranya menyediakan laptop, desktop, ponsel, wifi, pendampingan, sosialisasi/diseminasi, menyediakan data lembaga pelatihan, data kebutuhan tenaga kerja serta membantu pelaksanaan pendaftaran luring sesuai Permenaker 17/2020.

Pada kesempatan yang sama, Kepala BP2MI Benny Rhamdani berterimakasih pada Manajemen Pelaksana Program Kartu Prakerja atas ikut sertanya 110 ribu Purna PMI sebagai penerima Kartu Prakerja 2020.

BP2MI juga memberikan penghargaan tinggi atas respon cepat Manajemen Pelaksana Program Kartu Prakerja atas permintaan dukungan BP2MI untuk penyediaan counter layanan langsung Program Prakerja kepada Purna PMI melalui TOT kepada SDM BP2MI serta sharing data NIK penerima Kartu Prakerja yang berasal dari Purna PMI.

“Penyediaan layanan langsung pada Purna PMI di seluruh UPT BP2MI dan titik layanan lain memiliki arti strategis bagi BP2MI yang dituntut memberikan layanan terbaik mendekat kepada masyarakat,” kata Benny.

Benny berujar layanan ini sangat disyukuri karena langsung menyentuh kepada para Purna PMI terutama karena mereka tidak mengetahui adanya kesempatan meningkatkan kompetensi dan mendapatkan dana insentif melalui ikut serta dalam program prakerja.

Benny berharap dalam bulan Juni 2021 minimal sudah ada lima Counter Layanan Prakerja dapat beroperasi melayani masyarakat, khususnya bagi Purna PMI.

Counter-counter layanan ini nantinya memberi fasilitas pendampingan sejak pendaftaran, pembelian pelatihan, pelaksanaan pelatihan sampai dengan penerimaan insentif Program Kartu Prakerja.

(*/lk)

Komentar