Ganjar Menyinggung Pelanggaran HAM 1998, Rocky Membahas Wadas dan Kendeng

JurnalPatroliNews – Jakarta – Ganjar Pranowo, Calon Presiden Nomor Urut 3, Dalam kesimpulan penutup debat Calon Presiden kelima, mengarahkan perhatian kepada Prabowo Subianto, Calon Presiden Nomor Urut 2, terkait dugaan pelanggaran HAM tahun 1998.

Rocky Gerung, seorang pengamat politik, mengomentari bahwa Ganjar juga terlibat dalam polemik pembangunan pabrik semen di Pegunungan Kendeng, Kabupaten Rembang.

“Sejak Mei 2014, warga Kendeng memprotes penambangan dan pembangunan pabrik semen di Kendeng karena khawatir merusak ekosistem pegunungan karst dan berdampak pada mata pencaharian mereka,” ungkap Rocky dari kanal Youtube Hersubeno Point, Senin (5/2/24).

Rocky menganggap perilaku Ganjar selama debat kelima, yang membahas topik Kesejahteraan Sosial, Kebudayaan, Pendidikan, Teknologi Informasi, Kesehatan, Ketenagakerjaan, SDM, dan Inklusi, tidaklah patut.

Rocky juga menyoroti kasus yang melibatkan Ganjar terkait penolakan warga terhadap kegiatan penambangan batu andesit dan pembangunan Bendungan Bener di Wadas, Kabupaten Purworejo pada awal tahun 2022.

“Mestinya Ganjar bilang terima kasih, selesai saya tidak akan komentari soal HAM, biarkan mahasiswa dan guru-guru besar yang komentari. Dia menunggangi kemarahan publik, padahal dia nggak ngerti, dia itu pelaku pelanggaran HAM di Wadas, Kendeng. Kita harus fair,” tegas Rocky.

Sebelumnya, Ganjar telah mengajak masyarakat untuk tidak memilih pelanggar HAM, sesuai dengan pernyataan yang pernah disampaikan oleh Jokowi pada Pemilihan Presiden 2019.

“Orang ini bangsat. Yes bangsat, dia tidak punya hak ucapkan itu,” tegasnya lagi.

Dalam video tersebut, di depan pendukung Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar, Rocky Gerung memberikan analisisnya mengenai debat yang berlangsung semalam.

“Kesejukan ada pada Prabowo, kecerdasan ada pada Anies, Ganjar keangkuhan,” jelasnya.

Komentar