Geraah! Diingatkan Jokowi, Anwar Abbas: Jangan Kritik-Kritik!

JurnalPatroliNews – Jakarta,– Anwar Abbas, Wakil Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI), mengaku diingatkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) agar tidak berbicara keras-keras. Pengakuan itu mulai ramai dibicarakan orang. Marsudi Syuhud, Ketua Umum (Ketum) PBNU, menilai, penyampaian kritik telah dijamin konstitusi.

Marsudi menyampaikan hal itu saat menjawab pertanyaan wartawan di kawasan Cikini, Jakarta Pusat (Jakpus), Minggu (12/12).

“Yang ngomong kaya gitu kan Pak Anwar Abbas, ’jangan kritik-kritik’. Saya nggak ngerti itu backgroundnya pak Anwar Abbas ngomong begitu saya nggak ngerti, tapi persoalan kritik di Negara kita itu kan bebas, dijamin Undang-undang,” kata Marsudi.

“Mengkritik itu artinya, ya, kritik yang baik adalah membangun agar jangan sampai kita kejebak pada kesalahan-kesalahan. Intinya, kritik adalah bagaimana mencari solusi terbaik untuk Bangsanya,” lanjutnya.

“Maka, siapa saja boleh mengkritik. Mau Anwar Abbas, saya, atau siapa saja,” katanya.

Ia mengatakan, pihaknya sudah biasa menyampaikan kritik terhadap Pemerintah, salah satunya saat agenda Muktamar Nahdlatul Ulama (NU) digelar. Kritik itu, mencakup pada Implementasi Perundang-undangan.

Sebelumnya, Wakil Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Anwar Abbas mengungkap bahwa dirinya diingatkan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) jangan berbicara terlalu keras. Namun Anwar Abbas meyakini bahwa Jokowi adalah orang yang kebal terhadap kritik.

“Tadi saya diingatkan Pak Jokowi, ‘Pak Anwar Abbas, ngomong-nya jangan keras-keras, Pak’. Apalagi tadi ketika bertemu dengan Menteri Agama, ya berapa teman langsung mengambil momen gitu kan. Saya rasa Pak Presiden sama Pak Menteri Agama adalah orang yang sudah kebal ya, bagi beliau kritik itu…,” kata Anwar Abbas dalam sambutannya di acara Kongres Ekonomi Umat Islam II melalui siaran YouTube MUI, Jumat (10/21/2021).

Komentar