Gibran Mengakui Kendala Program Food Estate, Namun…

JurnalPatroliNews – Jakarta – Gibran Rakabuming Raka, calon Wakil Presiden nomor urut 2, memberikan tanggapannya terkait inisiatif food estate (lumbung pangan) yang diusung oleh ayahnya, Presiden RI Joko Widodo (Jokowi). Pernyataan ini dilontarkan sebagai respons atas pertanyaan dari calon wakil presiden nomor urut 3, Mahfud MD.

Mahfud menanyakan mengapa pemerintahan Jokowi kembali melakukan impor komoditas pangan setelah sebelumnya berkomitmen untuk tidak melakukannya, yang dinilai merugikan petani.

Dalam menjawab pertanyaan mengenai ekspor beras, Gibran menyampaikan bahwa sejak tahun 2019 hingga 2022, Indonesia berhasil mencapai swasembada beras, tetapi kembali melakukan impor pada tahun 2023 karena adanya fenomena alam El Nino yang melanda sebagian besar dunia.

“Kuncinya sekarang bagaimana kita bisa bekerja sama melakukan ekstensifikasi, intensifikasi lahan di tingkat desa sampai di tingkat nasional secara efektif. Pupuk juga jadi kunci untuk meningkatkan produktifitas,” papar Gibran.

“(Selanjutnya) mekanisasi. Kalau tidak ada mekanisasi, produktivitasnya tidak akan meningkat. Ada combine harvester, RMU (Rice Milling Unit) ini wajib untuk meningkatkan produktivitas, sekaligus mengurangi food lost atau food waste.”

Selain teknologi IoT, Gibran juga menyoroti penggunaan drone untuk membantu dalam penyemprotan pestisida. Menurutnya, food estate adalah program jangka panjang, dan hasil panen yang sesungguhnya baru terlihat setelah beberapa kali panen.

“Jadi memang yang namanya food estate, lahan pertanian itu program jangka panjang, Pak, jadi tidak bisa di judge sekali panen, dua kali panen, tiga kali panen. Panen pertama, kedua, dan ketiga itu pasti tidak pernah 100 persen. Petani pasti paham, baru hasil panen keenam, ketujuh, kedelapan baru kelihatan bagaimana hasilnya.”

Debat antara calon wakil presiden Mahfud MD, Gibran Rakabuming Raka, dan Muhaimin Iskandar (Cak Imin) berlangsung hari ini di Jakarta Convention Center (JCC), Senayan, DKI Jakarta, mulai pukul 19.00 WIB. Fokus debat kali ini adalah pembahasan ide-ide terkait Pembangunan Berkelanjutan, Sumber Daya Alam, Lingkungan Hidup, Energi, Pangan, Agraria, Masyarakat Adat, dan Desa.

Sebagai informasi tambahan, debat pertama diadakan pada tanggal 12 Desember 2023, debat kedua pada 22 Desember 2023, dan debat ketiga pada 7 Januari 2024. Debat terakhir dijadwalkan akan dilaksanakan pada 4 Februari 2024 oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU).

Komentar