Guru Besar UI: Sambut Baik Bantuan 998.400 Dosis Vaksin COVID-19 Astrazeneca dari Jepang

JurnalPatroliNews Jakarta -Indonesia menerima sebanyak 998.400 dosis vaksin COVID-19 Astrazeneca dalam bentuk jadi dari Jepang. Vaksin tersebut dikirimkan oleh melalui Bandar Udara (Bandara) Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Kamis (1/7) lalu.

Guru Besar Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, Adik Wibowo, menyambut baik kedatangan vaksin COVID-19 tersebut.

Dia mengungkapkan, prinsip dari pelaksanaan vaksinasi adalah menimbulkan kekebalan di tubuh masyarakat dan untuk mencapai herd immunity total yang harus divaksin mencapai 75 sampai 80 persen populasi di Indonesia.

“Semakin cepat vaksin yang pemerintah terima, maka pelaksanaan vaksinasi dapat dipercepat. Dan insyaallah penularan COVID-19 dapat semakin melandai,” ujar dalam keterangan tertulis KPCEN, Rabu (7/7/2021).

Lebih lanjut, Adik mengatakan saat ini semua negara masih mempelajari setiap varian virus COVID-19 yang terus bermutasi, termasuk varian Delta dari India. Sehingga, kata dia, vaksin yang dimiliki oleh setiap negara belum tentu mengurangi dampak gejala yang ditimbulkan oleh masing-masing varian.

“Walaupun sekarang ada varian-varian baru COVID-19 yang belum tentu bisa ditolak dengan vaksinasi yang ada. Namun, vaksinasi massal yang tersedia ini harus terus digencarkan, seiring kita ikuti perkembangan yang ada. Pemerintah pasti sudah mempertimbangkan kemungkinan yang ada sehingga mengambil menerapkan kebijakannya,” terangnya.

Menurut Adik, Penerapan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) yang telah diketatkan pemerintah dan diikuti dengan sanksi disiplin protokol kesehatan juga dapat menjaga laju penyebaran COVID-19.

“Pemerintah telah mempertimbangkan keputusan ini dengan baik, tentu kita harus mendukung dan menaati keputusan yang ada. Dengan diterapkannya PPKM diharapkan laju penularannya dapat menurun, diikuti dengan angka kematian, dan peningkatan jumlah masyarakat yang sembuh,” kata dia.

Sementara itu, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian yang juga Ketua Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN) Airlangga Hartarto menyampaikan, pemerintah menargetkan vaksinasi harian sebanyak satu juta dosis. Program ini melibatkan 400 ribu personel TNI dan Polri yang mulai diterapkan pada awal Juli 2021.

“Pemerintah akan meningkatkan awal Juli menjadi 1 juta dosis per hari dengan melibatkan TNI/Polri sebanyak 400 ribu personel,” katanya.

Kedatangan hampir sejuta vaksin AstraZeneca tersebut juga disambut Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin. Ia berterima kasih kepada pemerintah Jepang atas bantuan tersebut.

“Saya mengucapkan terima kasih sebanyak-banyaknya kepada Bapak Duta Besar Jepang dan juga kepada Pemerintah Jepang dan seluruh rakyat Jepang atas perhatian dan bantuannya untuk membantu pengiriman vaksin AstraZeneca ke Indonesia,” ujar Budi.

Diketahui, kedatangan vaksin ini merupakan batch pertama dari dua batch pengiriman yang direncanakan. Kedatangan vaksin ini menambah total vaksin AstraZeneca yang dimiliki Indonesia menjadi 9.226.800 dosis untuk pelaksanaan vaksinasi nasional dengan menargetkan sekitar 181,5 juta penduduk Indonesia untuk mencapai kekebalan komunal (herd immunity). Secara keseluruhan jumlah vaksin yang ada di Tanah Air jika dikonversikan menjadi vaksin jadi telah menjadi hampir 100 juta dosis.

(*/lk)

Komentar