Industri Otomotif Hadapi ‘Era Kegelapan’: PHK Ribuan Pekerja dan Penutupan Pabrik

JurnalPatroliNews – Jakarta – Menjelang akhir 2024, industri otomotif dunia menghadapi badai pemutusan hubungan kerja (PHK) dan penutupan pabrik secara besar-besaran.

Tiga raksasa otomotif, yakni Nissan, Volkswagen, dan Stellantis, telah mengumumkan rencana mereka untuk memangkas ribuan tenaga kerja akibat penurunan permintaan dan berbagai tantangan finansial.

Nissan PHK 9.000 Karyawan
Produsen otomotif asal Jepang, Nissan, menyatakan akan melakukan PHK terhadap 9.000 karyawannya. Langkah ini ditempuh setelah perusahaan mengalami penurunan laba bersih hingga 93% pada semester pertama 2024. CEO Nissan, Makoto Uchida, menyebutkan bahwa lemahnya penjualan di pasar Amerika Utara dan meningkatnya persaingan dari perusahaan mobil listrik di China menjadi penyebab utama. Selain pengurangan tenaga kerja, Nissan berencana untuk memangkas kapasitas produksi globalnya sebesar 20%. Uchida bahkan memotong 50% dari kompensasi bulanannya sebagai langkah solidaritas.

Stellantis Kurangi 1.100 Pekerja
Perusahaan otomotif Stellantis juga menghadapi masalah serupa. Di Amerika Serikat, Stellantis mengumumkan rencana PHK untuk sekitar 1.100 karyawan di pabrik Jeep Gladiator di Toledo, Ohio. Pemangkasan ini dilakukan untuk mengurangi inventaris dan memperbaiki efisiensi di Amerika Utara. Namun, langkah ini mendapat perlawanan dari serikat pekerja United Auto Workers (UAW), yang memperingatkan kemungkinan mogok nasional di fasilitas Stellantis.

Volkswagen Tutup Tiga Pabrik
Volkswagen (VW) dari Jerman mengalami penurunan laba sebesar 42% pada kuartal ketiga 2024, yang mendorong perusahaan untuk memangkas gaji karyawan sebesar 10% guna mempertahankan lapangan pekerjaan. CFO VW, Arno Antlitz, menyebut pengurangan biaya dan peningkatan efisiensi sebagai langkah kritis dalam mengatasi krisis ini. Selain itu, VW mempertimbangkan penutupan tiga pabrik, meskipun keputusan ini belum final dan menjadi topik pembahasan antara manajemen dan dewan pekerja.

Ketiga perusahaan otomotif ini kini berjuang untuk tetap kompetitif di tengah ketatnya persaingan global dan meningkatnya tantangan finansial.

Komentar