Inflasi Melonjak!  Ratusan Ribu Pekerja Inggris Dijanjikan Kenaikan Upah 10,1%, Imbangi Krisis Biaya Hidup

Pengumuman itu muncul lantaran pertumbuhan upah rata-rata di seluruh Inggris telah gagal mengimbangi kenaikan biaya hidup. Akhirnya, para pekerja menderita kerugian terbesar, mencapai gaji rata-rata dalam catatan 20 tahun lalu.

Pertumbuhan tahunan gaji reguler mencapai 5,5% dalam tiga bulan hingga Juni, lebih kuat dari sebelum pandemi namun masih jauh di bawah tingkat inflasi yang melonjak.

Direktur Living Wage Foundation, Katherine Chapman mengatakan, menjelang musim dingin masyarakat semakin bergantung pada upah yang diperoleh, menyangkut dua kebutuhan pokok yakni makanan dan penghangat.

“Tarif baru hari ini akan memberikan keamanan dan stabilitas yang lebih besar bagi ratusan ribu pekerja dan keluarga mereka selama masa-masa yang sangat sulit ini,” kata Chapman.

Beberapa pekerja pun mendapat manfaat dari kenaikan tarif ini, sementara kondisi berbeda menimpa para pekerja di sektor lainnya. Pekerja di sektor publik mengalami kenaikan upah rata-rata sebesar 2%, sedangkan mereka yang berada di sektor swasta mengalami kenaikan sebesar 6%.

Bahkan, diperkirakan 4,8 juta pekerja di Inggris dibayar lebih rendah dari upah minimum. Tidak hanya itu, ada pula bukti peningkatan intensitas pekerja hingga melewatkan makan dan menggunakan bank makanan.

Komentar