Kebut Program Prioritas, Berlanjut ke 2024: Kebijakan Jokowi Ini Diserang Anies

JurnalPatroliNews – Jakarta,  – Memacu pembangunan infrastruktur, termasuk jalan tol merupakan salah satu program prioritas Presiden Joko Widodo (Jokowi). Kebijakan ini pun mendapat respons berbeda dari Calon Presiden RI dari Partai Nasdem, PKS & Demokrat Anies Baswedan.

Anies pun membandingkan kebijakan era Presiden Jokowi dan era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Menurutnya, Jokowi hanya fokus membangun jalan tol yang notabene berbayar, sedangkan jalan tak berbayar atau gratis baru hanya 19.000 km. Sedangkan SBY 10 kali lipatnya.

Namun, Jokowi bergeming. Tetap memerintahkan anak buahnya fokus melanjutkan program pembangunan infrastruktur, termasuk jalan sampai tahun 2024.

“Sesuai arahan Pak Presiden, seluruh pekerjaan konstruksi 2024 tuntas tahun 2024. Sehingga infrastruktur dapat segera dirasakan manfaatnya oleh masyarakat,” kata Menteri PUPR Basuki Hadimuljono saat rapat kerja dengan Komisi V DPR RI, Rabu (7/6/2023).

“Prioritas utama adalah proyek kontrak multiyears, lalu yang kami sebut OPOR yaitu operasi, pemeliharaan, optimalisasi, dan rehabilitasi. Serta, direktif presiden jika itu adalah baru,” jelanya.

Untuk mendukung sejumlah proyek prioritas Kementerian PUPR tahun 2024, Basuki pun mengajukan penyesuaian anggaran tahun 2024 menjadi Rp128,15 triliun. Dari kebutuhan pagu sebesar Rp190,74 triliun.

Basuki mengusulkan penyesuaian anggaran untuk setiap direktorat jenderal (Ditjen) Kementerian PUPR sebesar Rp 49 triliun untuk Ditjen Bina Marga. Ini adalah alokasi terbesar di Kementerian PUPR.

Disusul Ditjen Sumber Daya Air sebesar Rp 44 triliun, serta Ditjen Cipta Karya Rp 27 triliun. Selanjutnya Ditjen Perumahan diusulkan sebesar Rp 6,19 triliun, Ditjen Bina Konstruksi Rp 580 miliar dan SIBBP Rp 1,39 triliun.

Dia memaparkan, target prioritas Ditjen Bina Marga tahun 2024 mencakup infrastruktur jalan, jembatan, peningkatan aksesibilitas flyover/ underpass/ terowongan), peningkatan konektivitas jalan bebas hambatan, dan preservasi jalan dan jembatan Nasional serta Revitalisasi Drainase dan Jembatan Gantung.

“Untuk Bina Marga kegiatan prioritasnya antara lain peningkatan konektivitas jalan bebas hambatan 44,37 km. Yaitu, Serang-Panimbang, Semarang-Demak, dan Betung-Tempina-Jambi (JTTS),” kata Basuki.

“Untuk Semarang-Demak ini untuk pembebasan lahan yang tadinya dianggap tanah musnah itu sudah ada Perpres. Sudah terbit 2 minggu lalu. Sekarang, sedang diinventarisir diapparaisal, berapa ganti untungnya. Jadi tidak lagi dianggap sebagai tanah musnah,” kata Basuki.

“Dengan demikian paket yang bagian lautnya ini bisa langsung dimulai. Mudah-mudahan selesai, anggaran tahun ini ada Rp1,1 triliun. Diambil dari automatic adjustment, yang kemarin dibintang sudah dibuka untuk pembayaran tanah tol Semarang-Demak ini,” tambahnya.

Komentar