Kenaikan Harga BBM: Apakah LPG Jadi Sasaran Berikutnya?

JurnalPatroliNews – Jakarta – PT Pertamina (Persero) secara resmi menaikkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) non-subsidi sejak awal Januari 2025. Kebijakan ini juga diikuti oleh penyedia BBM lainnya, seperti Shell, Vivo, dan BP-AKR, yang turut menyesuaikan harga produk mereka.

Namun, bagaimana dengan harga Liquefied Petroleum Gas (LPG)? Apakah penyesuaian harga BBM ini turut berdampak pada LPG? Berdasarkan data terbaru, Pertamina belum melakukan kenaikan harga untuk LPG non-subsidi, khususnya tabung berukuran 5,5 kg dan 12 kg. Bahkan, harga LPG bersubsidi tabung 3 kg telah bertahan lebih dari satu dekade tanpa ada kenaikan resmi.

Pantauan terkini di agen-agen resmi Pertamina menunjukkan bahwa harga LPG non-subsidi masih stabil sejak terakhir kali diperbarui pada 22 November 2023. Untuk tabung berukuran 12 kg, harga tetap berada di angka Rp 205.000 per tabung, sementara LPG bersubsidi tabung 3 kg dijual dengan harga rata-rata Rp 22.000 per tabung.

“Harga gas kecil (LPG 3 kg) Rp 22.000, gas 5,5 kg Rp 110.000, gas besar (12 kg) Rp 205.000 (per tabung),” kata penjaga agen LPG UD Murni Gas Alam di Depok, Senin (6/1/2025). Selain itu, harga ini masih konsisten dengan rata-rata harga di berbagai wilayah Jabodetabek, yang menunjukkan tidak ada indikasi kenaikan dalam waktu dekat.

Kebijakan ini memberikan sedikit kelegaan bagi masyarakat di tengah kenaikan harga BBM non-subsidi. Stabilitas harga LPG diyakini mampu menjaga daya beli konsumen rumah tangga, terutama yang mengandalkan LPG untuk kebutuhan memasak sehari-hari. Di sisi lain, badan pengawas energi mengimbau agar masyarakat tetap waspada terhadap potensi lonjakan harga akibat perubahan global pada pasar energi.

Sejumlah analis juga mencatat bahwa kestabilan harga LPG ini didukung oleh subsidi silang dari segmen lain dan langkah efisiensi Pertamina dalam rantai pasok. Namun, beberapa pihak memperingatkan bahwa jika harga minyak mentah dunia terus meningkat, Pertamina mungkin akan mempertimbangkan penyesuaian harga pada kuartal mendatang.

Ke depan, masyarakat diharapkan tetap mencermati dinamika pasar energi dan memanfaatkan program bantuan pemerintah jika ada penyesuaian harga yang berdampak signifikan pada kebutuhan dasar, termasuk LPG.

Komentar