Majapahit Yang Agung Riwayatmu Kini

Dalam bukunya “The Rise and Fall of the Great Powers” (1987), Paul M. Kennedy secara gamblang mengurai betapa kompetisi negara-negara adidaya selama lima abad sejak tahun 1500 berpengaruh besar pada pasang surut mereka di kancah global. Contoh Kekaisaran Ottoman, Mughal (Afghanistan), dan China Ming. Tidak ketinggalan ramalan masa depan Uni Soviet, Amerika Serikat, dan China. Seperti teori Hubungan Internasional atau grand strategy pada umumnya, sejarawan asal Inggris itu juga menggunakan instrumen politik-ekonomi-militer dalam analisisnya. Berbeda dengan studi kasus (case study) yang lebih menitikberatkan faktor intrinsik (baca: jati diri), seperti kepemimpinan, karakter atau perilaku untuk mengungkap sebab musabab gagalnya suatu misi atau runtuhnya suatu organisasi/ negara.

Sebagai pewaris DNA bangsa Nusantara, kita tentu sangat prihatin dengan runtuhnya Majapahit yang demikian agung. Terlebih betapa tak ternilai legasi yang ditinggalkan. Di sinilah penelitian atau kajian yang komprehensif-integral-holistik untuk mengungkap misteri runtuhnya Majapahit menjadi sangat penting dan dibutuhkan. Kenapa? Agar tragedi serupa tidak terulang. Kajian bisa dilakukan dengan metode Paul M. Kennedy tersebut di atas. Selain itu, kajian juga bisa dilakukan dengan model studi kasus untuk menggali informasi lebih detail apa yang sebenarnya terjadi. Kombinasi keduanya sangat direkomendasikan untuk memastikan hasil kajian lebih berbobot dan kredibel. Negara, termasuk di dalamnya dunia Perguruan Tinggi perlu mengambil inisiatif terealisasinya terobosan besar ini.

Komentar