Pilpres 2024 Jadi Ajang Regenerasi Kepemimpinan Nasional, Jokowi Akan Jadi King Maker

JurnalPatroliNews – Jakarta, Presiden Jokowi tak bisa lagi mencalonkan diri di Pilpres 2024 lantaran UUD 1945 mensyaratkan jabatan presiden maksimal 2 periode atau 10 tahun. Meski demikian, Jokowi dinilai tetap memiliki pengaruh di Pilpres 2024.

Peneliti ARSC, Bagus Balhaqi, berpendapat Jokowi akan menjadi king maker yang dapat mempengaruhi keputusan masyarakat menentukan capres.

“Dari hasil survei ini Presiden Jokowi dinilai publik menjadi king maker yang dapat mempengaruhi publik untuk menentukan siapa yang akan menjadi presiden 2024,” kata Bagus dalam rilis survei bertajuk ‘Sumber Kepemimpinan Nasional: Menuju 2024’ pada Sabtu (22/5).

“Publik mendukung sosok calon presiden 2024 mampu menjamin keberlanjutan program-program Presiden Jokowi yang bermanfaat untuk masyarakat dan sejalan dengan kepentingan strategis nasional,” lanjutnya.

Bagus mengatakan mayoritas masyarakat menginginkan Pilpres 2024 menjadi ajang regenerasi kepemimpinan nasional. Menurutnya, hal ini dapat dilihat dari 69,50 persen responden menolak wacana masa jabatan Jokowi 3 periode.

“Kepemimpinan nasional menuju Pemilu/Pilpres 2024 memunculkan aspirasi publik untuk sebuah regenerasi dan konfigurasi kepemimpinan politik baru,” kata dia.

Apalagi, kata Bagus, mayoritas responden yakni 74,13 persen mengaku setuju jika Jokowi menyatakan dukungan kepada capres lainnya.

“Jokowi sebaiknya nyatakan dukungan ke satu sosok capres mayoritas 74,13 persen setuju dan 23,88 tidak setuju,” ucapnya.

Lebih lanjut, Bagus menyebut sejauh ini undecided voters di 2024 masih cukup besar. Sehingga setiap capres potensial masih memiliki kesempatan untuk menggarap suara tersebut.

“Pemilih mengambang masih besar, masih cukup waktu mengubah konfigurasi. Kemungkinan pergeseran atau perubahan perilaku memilih kandidat presiden dan partai politik masih cukup tinggi mengingat perkembangan politik masih sangat fluktuatif hari-hari ke depan,” tutupnya.

(*/lk)

Komentar