Rentetan Bencana Dan Musibah Melanda Indonesia, Novel Bamukmin Sebut Allah sedang Mengazab Rezim Jokowi

Jurnalpatrolinews – Jakarta : Memasuki awal tahun 2021, Indonesia dilanda bencana dan musibah yang datang silih berganti.

Mulai dari Gunung Semeru meletus, pesawat Sriwijaya SJ182 jauh, longsor di Sumedang, gempa Sulawesi Barat sampai banjir di Kalimantan Selatan.

Selain itu, juga banjir dan longsor di Manado Sulawesi Utara. Terbaru, banjir bandang di Gunung Mas, Puncak Bogor, Selasa (19/1/2021).

Terkait hal itu Wasekjen DPP PA 212 Novel Bamukmin menilai, bencana dan musibah itu dianggap merupakan teguran dari Allah kepada rezim Jokowi.

“Kita sudah dikepung dengan musibah dan pandemi, krisis ekonomi, sampai musibah mala petaka bencana di berbagai daerah. Seharusnya rezim ini tobat masal,” kata Novel dihubungi, Selasa (19/1/2021).

Menurut Novel, bencana yang terjadi di berbagai wilayah di Indonesia itu telah menimbulkan puluhan korban jiwa.

Selain itu, juga membuat puluhan ribu warga harus mengungsi ke tempat yang aman.

Hal ini, sambung Novel, tentu menjadi peringatan bagi rezim ini.

Bahwasannya azab Allah tak hanya akan menimpa bagi orang-orang zalim di negeri ini.

“Kalau Allah sudah murka, maka Allah tidak pandang bulu siapapun akan terkena dampaknya. Bukan saja orang itu atau kelompok rezim,” ujarnya.

Anak buah Habib Rizieq Shihab ini juga menyebut, bencana yang menimpa Indonesia tak bisa dilepaskan dari kezaliman rezim terhadap para ulama.

“Ini yang Allah hukum dengan ditimpakan murkanya karena telah menzalimi ulama dan umat Islam akan tetapi semuanya yang harus menanggung akibatnya,” ungkap Novel.

“Rezim budek ini budeknya sudah keterlaluan. Saking budeknya hatinya sampai tertutup akan kebenaran,” tandasnya.

Dari jumlah bencana itu, disebutkan telah merenggut total 80 orang meninggal dunia dan 19 orang lainnya dinyatakan hilang.

Sementara 858 orang mengalami luka dan 405.584 warga mengungsi.

Di sisi lain, dicatat juga bahwa terdapat 71 rumah rusak berat, 60 rusak sedang, dan 778 rusak ringan.

Dicatat juga sejumlah fasilitas umum rusak. Seperti fasilitas pendidikan (1), fasilitas peribadatan (6), dan fasilitas kesehatan (2).

Sedangkan 2 kantor pemerintahan dan 8 jembatan juga dilaporkan rusak.

Berdasarkan laman bnpb.go.id, tercatat bencana di awal 2021 didominasi banjir yang terjadi di 95 wilayah.

Selanjutnya tanah longsor 25 lokasi, puting beliung 12 lokasi, gempa bumi dan gelombang pasang masing-masing 2 lokasi.

Di sisi lain, berdasarkan peta kebencanaan, Jawa Timur menjadi yang terbanyak dengan terdapat 24 kejadian.

Disusul Jawa tengah dengan 20 kejadian, Jawa Barat dan Aceh masing-masing 16 kejadian.

Lalu Kalimantan Selatan dan Nusa Tenggara Barat dengan 11 kejadian.

Selebihnya, masing-masing daerah melaporkan bencana alam di bawah 10 kejadian.

Namun, setidaknya ada enam bencana di awal 2021 yang dicatat menjadi bencana besar dan menyita perhatian publik.

Yakni, Gunung Semeru meletus, jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ182, longsor di Sumedang, gempa Sulawesi Barat, banjir Kalimantan Selatan.

Selanjutnya, banjir dan tanah longsor di Manado. Terbaru, banjir bandang di Gunung Mas, Puncak Bogor yang terjadi hari ini, Selasa (19/1/2021).  (pjk1)

Komentar