Tudingan Pengambilan Organ, Satgas Probolinggo Klarifikasi Terkait Viral Jenazah Pasien Covid Berdarah

JurnalPatroliNews – Jakarta,  Sebuah video jenazah pasien covid-19 mengeluarkan darah beredar dan jadi perbincangan hangat di media sosial. Peredaran video tersebut disertai informasi tak berdasar seperti dugaan pengambilan organ, jenazah tersebut diketahui adalah warga Desa Alastengah, Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur.

Terkait peredaran video ini, Satgas Penanganan covid-19 Probolinggo memberikan klarifikasi. Ketua Pelaksana Satgas Penanganan COVID-19 Kabupaten Probolinggo Shodiq Tjahjono membantah tudingan pengambilan organ seperti mata jenazah.

“Tidak betul ada pengambilan organ (mata) sebagaimana yang beredar di media sosial,” kata Shodiq seperti dilansir dari Antara, Sabtu (7/8).

Ia membenarkan jika pada jenazah itu dilakukan pemulasaran sesuai protokol covid-19.

“Sudah disaksikan oleh pihak keluarga,” kata Shodiq Tjahjono.

Ia menuturkan, pasien masuk ke rumah sakit pada 2 November 2020. Kemudian pada 5 November 2020 sekitar pukul 13.00 WIB pasien meninggal dengan diagnosa stroke dan terkonfirmasi positif covid-19.

Karena positif covid, pemulasaran dilakukan sesuai protokol covid-19. Saat pemulasaran ada dua orang perwakilan keluarga ikut menyaksikan.

Saat itu keluarga juga setuju untuk dilakukan pemulasaran jenazah dan pemakaman protokol kesehatan covid-19.

“Sekitar pukul 18.00 WIB, jenazah dijemput oleh ambulans RSUD Waluyo Jati Kraksaan untuk dimakamkan di Desa Alastengah, Kecamatan Paiton, Kabupaten Probolinggo,” kata Shodiq.

Sampai pemakaman sekitar pukul 18.45 WIB. Ia mengatakan ketika jenazah datang pihak keluarga histeris. Saat itu salah seorang anggota keluarga membuka peti jenazah dan terlihat ada darah di kain kafan.

Ia mengatakan, darah di kain kafan mungkin saja untuk pasien-pasien tertentu, terutama penyakit kronis.

“Untuk pastinya memang harus dilakukan pemeriksaan forensik, namun yang pasti tidak mungkin dan tidak betul ada pengambilan organ (mata) sebagaimana yang beredar di media sosial,” katanya.

Shodiq sangat menyayangkan pembukaan peti jenazah saat akan dimakamkan karena dapat menularkan virus covid-19. Apalagi sebelumnya keluarga juga sudah sepakat.

Untuk itu, lanjut dia, Satgas Covid-19 akan melakukan pelacakan dan testing kepada kontak erat yang pada saat itu ikut membuka peti jenazah dan memandikan sampai memakamkan.

(*/lk)

Komentar