Milisi Berada Dalam Siaga Tinggi, Iran Siap Membalas Pembunuhan Soleimani !

Jurnalpatrolinews – Teheran : Para pejabat Iran telah berjanji untuk membalas pembunuhan Jenderal Qassem Soleimani pada awal 2019, dalang operasi luar negeri Iranian Revolutionary Guards Corps (IRGC).

Pengganti Soleimani, Esmail Ghaani, pada hari Rabu mempresentasikan laporan kepada anggota parlemen tentang perkembangan regional terbaru selama sesi tertutup.

Kantor Berita Fars yang berafiliasi dengan IRGC mengutip deputi Tabriz Ahmed Alireza Beygi yang mengatakan bahwa Ghaani memberi tahu anggota parlemen bahwa milisi pro-Iran di wilayah itu berada dalam siaga tinggi.

“Kematian pasukan Amerika sudah dekat,” kata Ghaani.

Dia lebih jauh secara implisit mengancam untuk menargetkan Presiden AS Donald Trump, Menteri Luar Negeri Mike Pompeo, mantan Menteri Pertahanan Mark Esper, kepala Badan Intelijen Pusat dan semua yang bertanggung jawab atas pembunuhan Soleimani dalam serangan pesawat tak berawak 3 Januari di Baghdad.

Dalam sebuah posting di Twitter, Ghaani memperingatkan para pejabat yang terlibat dalam pembunuhan Soleimani harus belajar bagaimana hidup diam-diam seperti Salman Rushdie, menekankan bahwa Iran akan “membalas penumpahan darah Soleimani yang tidak adil.”

Dalam tweet lain, dia mengatakan tulang musuh sedang dihancurkan.

“Tujuan utama pembalasan darah Soleimani adalah untuk menghilangkan Amerika dari kawasan,” tambahnya.

Kicauannya secara implisit menunjukkan serangan rudal balistik di dua pangkalan Irak yang menampung pasukan AS pada 8 Januari 2019. Namun, serangan itu tidak menimbulkan korban.

Selama sesi kabinet mingguan pada hari Rabu, Presiden Hassan Rouhani mengatakan serangan terhadap pangkalan udara Ain al-Assad di Irak barat adalah “tamparan kecil.”

Dia memulai pidatonya dengan mengacu pada gambar simbolis yang diedarkan untuk tangan terputus Soleimani, yang memegang pangkat militer tertinggi di Iran dan merupakan orang kuat kedua setelah Pemimpin Tertinggi Ali Khamenei.

“Anda memotong tangan Jenderal kami, jadi kaki Anda akan dipotong dari wilayah ini,” Rouhani menekankan.

“Salah satu efek dari tindakan bodoh dan tercela ini adalah berakhirnya Trumpisme,” ujarnya.

Rouhani menggambarkan Trump sebagai “penjahat brutal”.

“Saya yakin kondisi setelah Trump akan lebih baik untuk stabilitas seluruh kawasan,” ujarnya.

Kepala Kehakiman Iran Ebrahim Raisi mengatakan Trump adalah tersangka utama dalam pembunuhan Soleimani.

“Dia sendiri mengaku melakukan kejahatan ini di hadapan dunia dan tidak bisa dilindungi dari hukuman.”

Dalam sidang lanjutan hukum dan peradilan kasus tersebut, Raisi mengatakan pembunuhan tidak akan pernah dilupakan, baik tragedi maupun tuntutan masyarakat untuk menghukum para pelaku.

Ada cukup bukti untuk menuntut hukuman bagi para pelaku kejahatan keji ini, tegas Raisi.

Komentar