JurnalPatroliNews – China – China telah memulai sebuah inisiatif baru untuk mempercepat transformasi hijau dengan meluncurkan program “Desa Tanpa Karbon”.
Dikutip dari CGTN pada Rabu (14/8), program ini bertujuan untuk mengurangi emisi gas rumah kaca di pedesaan serta meningkatkan kemampuan penyerapan karbon, sehingga menciptakan keseimbangan antara emisi dan penyerapan karbon. Dengan tujuan akhirnya adalah mencapai emisi karbon dioksida per kapita yang nol, langkah ini diharapkan dapat mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan.
Desa Maona di Provinsi Hainan adalah yang pertama menerima sertifikasi “Desa Nol Karbon” pada bulan Juli tahun ini, diikuti oleh Desa Suku Li yang kaya akan budaya dan dikelilingi oleh pegunungan serta sungai yang subur.
Penelitian menunjukkan bahwa Desa Maona terletak di inti Taman Nasional Hutan Hujan Tropis Hainan, dengan luas hutan sekitar 410,93 hektar, memberikan keuntungan besar dalam hal penyerapan karbon. Selain itu, status sebagai “Desa Nol Karbon” juga membantu promosi Desa Maona, meningkatkan pengembangan produk pertanian seperti teh dan anggur beras ketan, serta mempromosikan integrasi pertanian dengan pariwisata. Hal ini diharapkan dapat menarik lebih banyak pengunjung dan menciptakan sumber pendapatan baru bagi penduduk desa.
Desa lain yang menerapkan konsep “Desa Nol Karbon” adalah Desa Jiuhua, yang terletak di perbatasan antara Nanjing dan Anhui di China timur. Hutan di Desa Jiuhua mampu menyerap sekitar 2.600 ton karbon dioksida ekuivalen (tCO2e), menunjukkan kondisi ekologi yang sangat baik.
Komentar