Ucapkan Selamat Berpuasa, Joe Biden Akui Penderitaan Muslim di Gaza Selama Perang Berlangsung

JurnalPatroliNews – New York, – Memasuki Bulan Ramadhan, Joe Biden, Presiden Amerika Serikat (AS), mengucapkan selamat berpuasa bagi umat Muslim di wilayah AS dan di seluruh dunia.

Dalam pesannya, Biden juga mengakui ‘penderitaan luar biasa‘ yang dirasakan umat Muslim di Jalur Gaza, yang menyambut bulan suci Ramadan ditengah perang berkecamuk.

Seperti dilansir Al Arabiya dan The Hill, Senin (11/3/24), Biden juga berjanji, bahwa AS akan terus mengerahkan upaya, untuk mengurangi dampak perang dan mewujudkan gencatan senjata di Jalur Gaza.

“Malam ini — saat bulan sabit baru menandai awal bulan suci Ramadan — Jill dan saya menyampaikan harapan dan doa terbaik kami bagi umat Muslim di seluruh negara kami dan di seluruh dunia,” tulis Biden dalam pernyataan yang dirilis oleh Gedung Putih pada Minggu (10/3/24) waktu setempat.

“Bulan suci ini adalah waktu untuk refleksi dan pembaruan. Tahun ini, hal itu terjadi pada momen yang luar biasa menyakitkan. Perang di Gaza telah menimbulkan penderitaan yang sangat besar bagi rakyat Palestina,” ucapnya.

Ia pun mengakui, puluhan ribu warga Palestina tewas di Jalur Gaza selama perang berlangsung, dengan dua juta orang lainnya terpaksa mengungsi, serta membutuhkan makanan juga tempat tinggal yang layak.

“Lebih dari 30.000 warga Palestina terbunuh, sebagian besar dari mereka adalah warga sipil, termasuk ribuan anak-anak. Beberapa dari mereka adalah anggota keluarga dari warga Muslim Amerika, yang saat ini sangat berduka atas kehilangan orang-orang yang mereka cintai,” ucapnya.

“Nyaris dua juta warga Palestina terpaksa mengungsi akibat perang; banyak di antara mereka yang sangat membutuhkan makanan, air, obat-obatan, dan tempat tinggal,” tambah Biden.

“Saat umat Muslim berkumpul di seluruh dunia dalam beberapa hari dan pekan ke depan untuk berbuka puasa, penderitaan rakyat Palestina akan ada menjadi perhatian terbesar bagi banyak orang. Itu juga akan menjadi perhatian terbesar saya,” pungkas Biden.

Komentar