Utang AS Melonjak Rp 15.701 Triliun Dalam 100 Hari Terakhir

JurnalPatroliNews – AS – Tingkat utang pemerintah Amerika Serikat (AS) mengalami lonjakan yang cukup mencolok dalam beberapa bulan terakhir. Data terbaru menunjukkan bahwa utang Negeri Paman Sam telah melonjak sebesar US$ 1 triliun atau setara dengan Rp 15.701 triliun hanya dalam jangka waktu 100 hari.

Menurut informasi yang dirilis oleh Kementerian Keuangan AS, hingga 4 Januari 2024, total utang publik pemerintah AS mencapai US$ 34 triliun, suatu angka yang belum pernah terjadi sebelumnya.

Peningkatan fantastis ini terjadi dalam kurun waktu 3 bulan, tepatnya sejak September 2023, ketika utang AS mencapai US$ 33 triliun. Pada bulan Juni 2023, utang AS masih bertengger di angka US$ 32 triliun.

Sebelumnya, untuk menambah US$ 1 triliun dari total utang sebelumnya sebesar US$ 31 triliun, diperlukan waktu sekitar delapan bulan. Sekarang, utang AS mencapai angka US$ 34,4 triliun pada Rabu (28/2/2024).

Michael Hartnett, seorang strategist investasi dari Bank of America, memperkirakan bahwa tren kenaikan utang dalam 100 hari ke depan akan terus berlanjut, dengan total utang diperkirakan akan mencapai US$ 35 triliun.

“Tidak heran perdagangan ‘penurunan nilai utang’ mendekati level tertinggi sepanjang masa, yaitu emas US$ 2.077/oz, bitcoin US$ 67.734,” tulisnya dikutip dari CNBC Internasional, Minggu (3/3/24).

Saat ini, harga emas berada di sekitar US$ 2.084 per ons, sementara harga bitcoin baru-baru ini mencapai US$ 61.443.

Moody’s Investors Service telah menurunkan prospek peringkat pemerintah AS menjadi negatif dari stabil pada bulan November karena meningkatnya risiko kekuatan fiskal negara tersebut.

“Dalam konteks suku bunga yang lebih tinggi, tanpa langkah-langkah kebijakan fiskal yang efektif untuk mengurangi pengeluaran atau meningkatkan pendapatan, Moody’s memperkirakan defisit fiskal AS akan tetap sangat besar, sehingga secara signifikan melemahkan keterjangkauan utang,” kata badan tersebut.

Komentar