Bakal Mendunia, PT KIM-K4 Foundation Bikin Mesin ATM Sembako Murah Karya Anak Bangsa

JurnalPatroliNews – Tangsel,- PT Ksatria Indonesia Maju (KIM) bersama K4 Foundation, memamerkan Mesin Anjungan Sembako Mandiri (ASM), seperti Mesin ATM khusus untuk bahan pangan, yang mulai Grand launching hari ini, di Perum Giriloka 1, BSD, Tangerang Selatan (Tangsel), Minggu (31/3/24).

Deka MR, Direktur Utama (Dirut) PT KIM, dalam sambutannya mengatakan, ASM adalah karya anak Bangsa murni, tanpa bantuan Pemerintah ataupun pihak Asing.

“ASM ini murni diciptakan oleh anak Bangsa, tidak ada campur tangan Pemerintah, apalagi tenaga asing,” ujarnya kepada wartawan, Minggu (31/3/24).

Ia menjelaskan, salah satu alasan PT KIM bersama K4 Foundation menciptakan ASM, karena melihat masyarakat saat ini sangat sulit memenuhi kebutuhan hidup karena tingginya harga bahan pokok.

“Kita lihat harga beras masih tinggi, begitu juga harga minyak, lalu bagaimana masyarakat yang uangnya sedikit bisa memenuhi kebutuhan hidupnya? Sebab itu, ASM hadir untuk memenuhi kebutuhan itu,” jelasnya.

Dalam kesempatan yang sama Amaluddin M, ST, Komisaris PT KIM, memaparkan, mesin ASM dibangun untuk masyarakat Indonesia. Ia berharap, karya anak Bangsa ini, bisa menjadi salah satu solusi bagi warga memenuhi kebutuhan hidupnya, juga dapat membantu Pemerintah mencegah Stunting.

“ASM 10.000 hidup dengan tujuan agar masyarakat dengan uang sejumlah Rp10.000, bisa memenuhi kebutuhan hidup. Di mesin ASM, nantinya masyarakat bisa membeli beras sesuai kesanggupan dengan harga mulai Rp2000, atau mau beli minyak seharga Rp4000 juga bisa, begitupun dengan gula dan tepung terigu,” papar Amaluddin seraya mempraktekan cara membeli di mesin ASM.

Lebih jauh, Sudharmono, penasehat K4 Foundation, menuturkan, ASM juga akan menjadi solusi bagi petani, peternak, dan pekebun, yang akan membeli hasil panen mereka.

“Kami juga ingin bisa menjadi solusi bagi petani, peternak, juga pekebun, yang siap membeli hasil panen mereka. sehingga mereka tidak bingung melempar hasil panen, dan tidak bergantung pada tengkulak,” ucap Amaluddin.

Komentar