Dibalik Pemindahan IKN, Jokowi Buka-bukaan : Kita Bukan Pindahkan Fisiknya

JurnalPatroliNews – Jakarta – Presiden Joko Widodo memberikan sambutan pada acara Istighosah dan Doa Bersama Rabithah Melayu Banjar di Kabupaten Tabalong, Provinsi Kalimantan Selatan, Jumat (17/3/2023).

Pada kesempatan itu, kepala negara membeberkan alasan di balik pemindahan ibu kota Indonesia dari Jakarta ke Nusantara, Kalimantan Timur.”Pembangunan IKN sudah dimulai, infrastrukturnya dibangun, membangun istana, membangun gedung kementerian. Tetapi yang ingin kita pindahkan bukan fisiknya, kita ingin membangun sebuah cara kerja yang baru,” kata Jokowi dalam sambutannya.

Alasan pertama, cara kerja baru yang dimaksud pelayanan pemerintah yang baru kepada masyarakat yang cepat dan baik juga mengubah pola pikir masyarakat Indonesia. Dia mencontohkan perubahan pola pikir sumber daya manusia supaya tidak seperti negara latin yang terjebak menjadi negara berkembang dari tahun 1950-an & 1970-an.

“Kita bisa bersaing dengan negara lain tidak mudah sekarang ini antar negara saling bersaing, saling berebut, yang namanya baik investasi baik atau traffic, dan persaingan itu tidak mudah,” katanya.

Kedua, Indonesia memilik 17 ribu pulau dengan jumlah penduduk mencapai 280 juta orang. Namun, sebanyak 56% hidup di Jawa atau mencapai kurang lebih 150 juta orang.

Sehingga untuk pemerataan juga menjadi alasan Jokowi mau memindahkan IKN.”Kita memiliki 17 ribu pulau, PDB ekonomi pertukaran uang 58% ada di Jawa, terus 17 ribu pulau lain dapet apa,” katanya.Hal itu juga yang membuat Jokowi membangun banyak infrastruktur di luar Jawa.

Ketiga, pemindahan ibu kota juga sudah menjadi gagasan lama sejak era presiden Soekarno tahun 1960an.”Presiden Soekarno sudah merancang untuk memindahkan ibu kota ke Kalimantan tapi tidak terealisasi presiden berikutnya juga merancang juga tidak terealisasi sekarang kita eksekusi dan dimulai Insya Allah dalam 10 tahun-15 tahun selesai dan ibu kota kita di Nusantara,” jelasnya.

Komentar