Latihan Gabungan Komodo: AS dan China Bersatu Dalam Latihan Militer Pertama di Indonesia

JurnalPatroliNews – Laut China Selatan – Indonesia memulai latihan gabungan non-tempur Multilateral Naval Exercise Komodo (MNEK) 2023 pada Senin (5/6). Latihan ini digelar di tengah meningkatnya ketegangan di kawasan.

Diikuti oleh 36 negara, MNEK 2023 juga menghadirkan Amerika Serikat (AS) dan China yang saling bersitegang di kawasan, khususnya di Laut China Selatan dan Selat Taiwan.

Selain itu, terdapat juga Australia, Brasil, Brunei Darussalam, Bangladesh, Kamboja, Kanada, Chile, Fiji, India, Inggris, Jepang, Kenya, Korea Selatan, Malaysia, Myanmar, Selandia Baru, Belanda, Oman, Filipina, Pakistan, Prancis, Papua Nugini, Qatar, Singapura, Sri Lanka, Spanyol, Rusia, Thailand, Turki, Timor Leste, Inggris, dan Vietnam yang turut ambil bagian.

Latihan ini bertujuan untuk meningkatkan hubungan di antara angkatan laut. Nantinya mereka akan mengikuti berbagai kegiatan.

TNI AL menyebut, sebanyak 15 kapal, termasuk dari China dan Rusia, berlabuh di pulau Sulawesi pada Senin saat latihan Komodo dimulai.

Kementerian Pertahanan China pada Rabu (31/5) mengatakan Angkatan Laut China akan mengirim kapal perusak Zhanjiang dan fregat Xuchang, keduanya dilengkapi dengan peluru kendali.

Sementara Angkatan Laut AS mengirimkan kapal perang jenis littoral combat ship untuk latihan ini.

Latihan Komodo tahun ini adalah latihan angkatan laut gabungan keempat yang diselenggarakan Indonesia sejak yang pertama pada tahun 2014.

Kegiatan ini dilakukan di tengah perselisihan antara AS dan China yang semakin tegang. Baru-baru ini, kapal perang China dilaporkan hampir menabrak USS Chung-Hoon milik AS di sekitar Selat Taiwan.

Kedua kekuatan dunia ini juga bersitegang dengan terlibat manuver berbahaya di Laut China Selatan.

Selama pertemuan para kepala pertahanan di Shangri-La Dialogue Singapura, pihak China menolak untuk melakukan pertemuan bilateral dengan AS. 

Komentar