Masyarakat Setuju dengan Jokowi, Tolak Masa Jabatan Presiden 3 Periode

JurnalPatroliNews – Jakarta – Wacana jabatan presiden 3 periode sempat mengemuka dan menjadi perbincangan publik beberapa waktu lalu.

Wacana itu kemudian langsung ditepis Presiden Joko Widodo (Jokowi). Orang Nomor Satu di Indonesia itu menegaskan tak ingin menjabat hingga 3 periode dan tetap mengikuti konstitusi.

Rupanya, hal itu sejalan dengan keinginan masyarakat. Mayoritas warga Indonesia juga tidak setuju jika masa jabatan presiden hingga 3 periode. Hal ini terungkap dalam survei Parameter Politik Indonesia, dimana 52 persen masyarakat menolak presiden menjabat 3 periode.

“Baik dikaitkan dengan figur Jokowi atau tidak, secara konsisten data menunjukkan sebagian besar masyarakat menolak wacana presiden 3 periode,” kata Direktur Parameter Politik Indonesia Adi Prayitno, dikutip Minggu (6/6).

Kemudian, 45,3 persen masyarakat menolak Presiden Jokowi menjabat 3 periode karena sejumlah alasan.

“Alasan utama penolakan wacana Jokowi 3 periode adalah karena kinerja Jokowi dianggap kurang bagus (16,4 persen), tidak sesuai dengan norma konstitusi dan demokrasi (9,5 persen), 3 periode terlalu lama (6,8 persen),” jelasnya.

Masyarakat juga tegas menolak cara-cara yang hendak ditempuh agar memuluskan jalan Jokowi bisa menjabat 3 periode.

“Seperti menolak perubahan Undang-undang (50,6 persen) dan menolak pemilihan presiden secara tidak langsung (80,8 persen),” kata Adi.

Adi mengatakan, sosok Jokowi memang masih sangat kuat di masyarakt. Meski begitu, masyarakat lebih menghormati konstitusi sehingga tegas menolak rencana jabatan presiden hingga 3 periode.

Survei yang digelar tersebut melibatkan 1.200 responden yang dipilih secara acak. Metode survei menggunakan telepolling melalui sambungan telepon.

Tingkat kepercayaan hasil survei sebesar 95 persen dengan margin eror kurang lebih 2,9 persen.

Komentar