Nah…! Soal Proyek Gas Kebanggaan Jatim  Belum Beroperasi 100%, Ini Penjelasan SKK Migas

JurnalPatroliNews – Jakarta,-Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) beberkan salah satu Proyek Strategis Nasional (PSN) di sektor minyak dan gas bumi, yakni proyek unitisasi Lapangan Gas Jambaran Tiung Biru (JTB), Bojonegoro, Jawa Timur, belum beroperasi secara maksimal.

Hal tersebut disebutkan oleh Direktur Eksploitasi SKK Migas Wahju Wibowo mengatakan sebenarnya proyek JTB sudah berproduksi dan sudah mengalirkan gasnya kepada pembeli sejak September 2022 lalu. Namun memang yang diproduksi adalah jenis asam sulfat atau H2SO4.

Wahju juga mengatakan, saat ini permasalahan yang sedang di dalami pada proyek JTB adalah pada acid gas enrichment unit atau unit pengkayaan gas asam dari produksi tersebut. Sehingga saat ini pihaknya masih mengusahakan troubleshoot atau penemuan masalah dari kondisi tersebut.

“Nah sebenarnya sudah sempat berproduksi tapi ada masalah sedikit di acid gas enrichment unit jadi saat ini di setop. Oleh karena itu, saat ini troubleshoot sedang dilakukan, bukan belum diproduksi, sudah berproduksi H2SO4 cair itu,” ungkapnya dalam konferensi pers SKK Migas, Jakarta, Rabu (18/1/2023).

Selain itu, Wahju berharap bahwa proyek JTB akan ditargetkan bisa berproduksi dan beroperasi secara penuh pada Maret 2023 mendatang.

 “Jadi semoga saja target kita di bulan Maret kita bisa full capacity produksinya,” ujar Wahju.

Adapun Wahju mengatakan gas yang didapatkan pada proyek JTB adalah gas mengandung banyak ketidakmurnian. Di mana gas tersebut tidak bisa meningkatkan nilai tambah produk turunan yang akan diproduksikan.

“Raw gas ini, gas yang keluar saja dan banyak mengandung impurities dalam konteks meningkatkan nilai tambah produk turunan itu yang diproduksikan, produk turunannya itu apa H2SO4,” tandas Wahju.

Seperti diketahui, proyek JTB ini telah beroperasi dan mengalirkan gas perdana ke pembeli sejak 20 September 2022 lalu.

Awalnya, gas sudah mengalir sebesar 30 juta standar kaki kubik per hari (MMSCFD). Namun secara bertahap meningkat dan diperkirakan mencapai masa puncak produksi hingga 192 MMSCFD pada Desember 2022.

Komentar