Pesan Lieus Sungkharisma untuk Ade Armando: Kita Tidak Ada Lagi Perbedaan-perbedaan

JurnaPatroliNews Jakarta – Kicauan Dosen Universitas Indonesia (UI), Ade Armando yang menyinggung agama atlet bulu tangkis Indonesia, peraih medali perunggu Olimpiade Tokyo, Anthony Ginting beberapa waktu lalu menjadi perhatian banyak pihak.

Ade Armando dianggap telah membuat gaduh dan tidak sepantasnya membawa isu agama dengan maksud tujuan tertentu.

Kicauan Ade Armando yang dikritik sejumlah tokoh dan warganet itu berbentuk sebuah poster meme yang berisi percakapan soal agama Anthony Ginting.

“Eh Ginting tu Islam atau Kristen? Ya Kristenlaaah… Oooooh…,” kicau Ade Armando, Minggu lalu (1/8).

Tak cukup sampai di situ, Ade Armando kembali menyinggung agama atlet, pada Rabu (4/8). Kali ini ia membahas agama Greysia Polii dan Apriyani Rahayu yang meraih medali emas pada Olimpiade Tokyo.

Menurut Ade Armando, kemenangan keduanya adalah kemenangan kebhinekaan dan plurarisme.

“Keberhasilan Greysia Polii dan Apriani Rahayu merebut medali emas bukanlah cuma soal olahraga. Ini adalah kemenangan kebhinekaan, pluralisme Indonesia,” katanya.

Dia menyakini, ada maksud tertentu dari Tuhan mengapa memenangkan Grace dan Apri, tak lain karena keduanya memiliki agama yang berbeda.

“Saya rasa Allah punya niat tertentu sehingga yang menang adalah duo warga beragama Kristen dan Islam,” ungkapnya.

Salah satu kritik disampaikan aktivis sosial kemasyarakatan berdarah Tionghoa, Lieus Sungkharisma.

Lieus mengatakan, apa yang ditunjukkan Ade Armando tersebut tidak sedap. Lieus juga menilai, Ade Armando telah mendeskreditkan agama lain.

“Pak Ade Armando yang saya hormati, kelihatannya bapak belain orang Tionghoa, belain orang non muslim, tapi kita lihatnya itu ngilu pak. Kelihatannya nggak enak. Bapak ini kan dosen di UI, orang-orang terdidik, orang pinter. Kita tidak ada lagi perbedaan-perbedaan. Kita orang-orang Tionghoa, orang non muslim tapi jangan lah mendeskreditkan agama lain,” ungkap Lieus dalam sebuah video yang beredar dikutip Jumat (6/8).

“Kayak yang menang olimpiade bapak bilang agamanya Kristen, itu nggak enak pak. Kita melihat itu, dia adalah putra-putri bangsa tanpa latar belakang kesukuan, latar belakang agama,” lanjutnya.

Menurut Lieus, semua masyarakat Indonesia bergembira dengan kemenangan atlet Indonesia di Olimpiade Tokyo 2020. Namun, dia meminta hal itu tidak dibatasi dengan sekat agama dan etnis tertentu.

“Jangan lah pak, bapak pasti ngerti maksud yang saya sampaikan ini. Kita sudah merasa satu bangsa, satu negeri kalau ada perbedaan pandangan politik itu biasa, jangan dibawa agamanya, sukunya. Saya kritik bapak juga. Tadinya kita udah rukun, sudah bagus jadi ada sekatnya lagi. Sekat agama, sekat suku,” ujar Lieus.

Komentar