Program ini Dipastikan Tidak Akan Diberlakukan di Tahun 2022, Ini kata Airlangga

JurnalPatroliNews– Jakarta – Sampai saat ini, Airlangga bilang pembahasan anggaran dengan DPR terkait program tersebut belum dibicarakan. Artinya, belum ada persetujuan dari DPR.

Airlangga menambahkan, program konversi kompor induksi sejauh ini masih dalam tahap uji coba sebanyak 2.000 unit yang dilakukan di Bali dan Solo.

Menurut Airlangga, hasil dari uji coba akan menjadi bahan evaluasi dan perbaikan sebelum menjadikan program konversi ini proyek utama secara nasional.

Wacana Konversi DME
Selain kompor listrik, pemerintah juga sempat punya wacana mengganti LPG dengan DME. Hal ini juga sempat disinggung Erick Thohir.

Dimetil eter atau disingkat DME sendiri merupakan gas yang bisa digunakan untuk memasak seperti LPG, namun DME dibuat dari proses gasifikasi batu bara.

“Ada LPG, ada juga yang namanya batu bara yg digasifikasi, batu bara diproses jadi gas, namanya gas DME,” papar Erick.

Nah menurut Erick, gas DME ini tidak perlu impor macam LPG. Pasalnya Indonesia merupakan negara dengan produksi dan cadangan batu bara besar di dunia. Artinya, gas DME bisa jadi lebih murah karena tak perlu impor. Erick menyatakan bisa saja DME ini akan diberikan kepada para pedagang yang selama ini menggunakan LPG.

“Nah artinya apa? Ini kita bisa kasih solusi, para pedagang asongan bisa pindah ke DME,” sebut Erick.
Namun Erick bilang penggunaan DME masih akan sangat lama, katanya mungkin DME bisa digunakan masyarakat luas mulai 2028.

“Tapi kalau ditanya kapan pak Erick? Masih 2028, masih proses, jadi nggak usah diribut-ributin sesuatu yang tidak perlu diributkan. Bangsa kita ini senang sekali ada isu titik-titik ribut, padahal belum tahu jawabannya,” ujar Erick.

Komentar