JurnalPatroliNews – Jakarta – Kapolri Listyo Sigit Prabowo memerintahkan seluruh jajarannya untuk memberantas judi online. Bahkan, tak segan mencopot pejabat Polri yang terlibat.
Sesulit apakah memberantas judi online di Indonesia?
Direktur Eksekutif ICT Institute Heru Sutadi menjelaskan betapa sulitnya untuk benar-benar menghilangkan judi online dalam aktivitas digital.
Dia menjelaskan bahwa judi online bermain di wilayah bawah tanah dengan sembunyi-sembunyi atau ada berkamuflase seolah platform gim.
Selain itu, banyak aplikasi judi online yang tidak terpantau, sehingga bebas melenggang di Indonesia. “Padahal ini melanggar UU ITE,” kata Heru kepada rekan media beberapa waktu lalu.
Lebih lanjut ia mengungkapkan rumor bahwa judi online juga dilindungi oknum aparat. Sehingga, setiap ada yang ditangkap selalu bisa lepas lagi.
Hal ini membuat aplikasi berseliweran serta tidak ada efek jera dan upaya hukum. Namun ditanya lebih lanjut soal ini, ia belum memberikan pernyataan lebih detail.
“Itu membuat seolah judi online tidak bisa diberantas,” ujarnya.
Padahal, mungkin bukan tidak bisa hanya saja tidak ada kemauan. Ada yang tetap mengambil keuntungan dari judi online, sehingga judi yang bukan cuma lokal tapi internasional tetap eksis sampai sekarang.
“Bahkan dibungkus dengan istilah baru seperti binary option yang padahal judi online.” pungkasnya.
Pernyataan Kapolri soal judi online disampaikan dalam konferensi pers virtual pada Kamis (18/8/2022). “Mulai dari beberapa waktu lalu, saya sudah perintahkan yang namanya perjudian, saya ulangi yang namanya perjudian apapun bentuknya apakah itu darat, apakah itu online semua itu harus ditindak,” kata Sigit.
Dia juga meminta agar jajarannya tidak arogan dan memperhatikan soal keberpihakan anggota dalam penanganan persoalan hukum.
“Saya tidak memberikan toleransi kalau masih ada kedapatan, pejabatnya saya copot. Saya tidak peduli apakah itu kapolres, apakah itu direktur, apakah itu Kapolda saya copot. Demikian juga di Mabes,” kata Kapolri.
Komentar