Saat Demo Memanas Jokowi Tak Ada di Istana, Din Syamsuddin : Sikap Keras Kepala Pemerintah ini Sangat Berbahaya!

Jurnalpatrolinews – Jakarta : Pengesahan Omnibus Law UU Cipta Kerja tak ayal berhasil membakar emosi para buruh dan mahasiswa. Akibatnya mereka  turun ke jalan untuk menggelar demo di beberapa wilayah di Indonesia. Bahkan demo di depan Istana Negara ricuh karena terjadi bentrokan para pendemo dengan aparat kepolisian.

Ketika demonstrasi memanas, Presiden Joko Widodo (Jokowi) justru tak berada di Istana Negara. Dia memilih terbang ke Kalimantan Tengah untuk meninjau lumbung pangan. Keputusan Jokowi lebih memilih meninjau lumbung pangan tersebut sangat disesalkan banyak pihak. Penyesalan tersebut salah satunya datang dari Presidium Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI), Din Syamsuddin.

Saya sesalkan presiden tidak berada (di Istana Negara) seharusnya memberi jawaban, jangan menonton demonstrasi dari jauh,” ujar Din Syamsuddin dalam acara virtual Tanya Jawab Cak Ulung, Kamis (08/10/2020).

Presiden Jokowi yang melekat dengan predikat pro rakyat, seakan terbantahkan di mata Din Syamsuddin. Pasalnya, Jokowi bukan menemui para buruh untuk berdialog bersama, malah memilih pergi ke wilayah lain.

“Kalau betul-betul pro rakyat, apa salahnya sih (mendengar) aspirasi rakyat kaum pekerja, kan baik-baik saja. Dan tadi kawan-kawan serikat pekerja pada sarasehan kebangsaan, membongkar, semua ada masalah-masalah dalam UU (Cipta Kerja) itu,” ucapnya.

Dengan sikap pemerintah seperti saat ini, ia menilai justru tidak hanya rakyat yang dirugikan, namun reputasi pemerintah juga akan rusak di mata rakyat maupun dunia.

“Sikap keras kepala pemerintah terkait Omnibus Law, pilkada dan lain-lain ini bahaya. Mohon maaf bukan bahaya bagi bersama, bahaya bagi pemerintah sendiri. Dan saya tidak yakin (pemerintah) akan bisa menanggulangi nanti,” tandasnya. (bizlaw)

Komentar