Sektor Industri Jadi Andalan, Ramai Dikritik! Jokowi Pede Kebijakan Ini Bawa RI ‘Meroket’

JurnalPatroliNews – Jakarta, – Pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah menyiapkan strategi untuk mewujudkan Indonesia menjadi negara maju di 2045, dengan Produk Domestik Bruto (PDB) per kapita mencapai US$ 23.199 per tahun.

Pemerintah mengungkapkan, akan mengandalkan sektor industri yang diperkirakan mencapai 26% dari total PDB. Kualitas sumber daya manusia (SDM) juga diharapkan dapat terus meningkat dengan signifikan.

Sekitar 70% dari total populasi merupakan kelompok masyarakat berpenghasilan menengah. Dengan semakin terbukanya lapangan kerja yang berkualitas. Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) ditargetkan mencapai sekitar 4%.

“Seiring dengan perbaikan kualitas hidup, angka harapan hidup juga terus meningkat mencapai 75,5 tahun,” jelas pemerintah di dalam Buku Kerangka Ekonomi Makro dan Kebijakan Pokok-Pokok Fiskal (KEM PPKF) Tahun 2024, dikutip Rabu (23/5/2023).

Guna meningkatkan output perekonomian kembali ke jalur menuju Visi Indonesia Maju 2045, pemerintah akan memperbaiki produktivitas dengan melakukan akselerasi. Kualitas dan kuantitas investasi juga akan ditingkatkan, sehingga dapat lebih efektif dan optimal dalam mendorong laju pertumbuhan perekonomian yang lebih tinggi.

Pemerintah menyebut, dorongan kepada revitalisasi industri dan peningkatan investasi menjadi sangat kritikal untuk mengembalikan laju perekonomian Indonesia kembali ke lintasan pra pandemi atau bahkan lebih kuat.

Keberlanjutan pembangunan faktor pendukung pembangunan, seperti infrastruktur, SDM, dan efektivitas birokrasi akan terus dijaga. Di sisi lain, perbaikan birokrasi diklaim juga terus digalakkan oleh pemerintah melalui pelayanan digital, diskusi kebijakan publik, maupun deregulasi perizinan.

“Tantangan perekonomian dunia ke depan perlu diantisipasi sekaligus dimanfaatkan, termasuk untuk merevitalisasi industri dan meningkatkan investasi,” jelas pemerintah.

Dalam mensukseskan cita-cita Indonesia menjadi negara maju pada 2045 juga akan dilakukan lewat hilirisasi sumber daya alam (SDA). Meski banyak dikritik, hilirisasi dilakukan sejalan dengan revitalisasi industri di tengah tren pertumbuhan yang relatif stagnan dan deindustrialisasi, serta investasi yang perlu ditingkatkan secara signifikan.

Pemerintah juga mengungkapkan akan terus berupaya untuk mempercepat transformasi ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan. Salah satu upaya percepatan tersebut adalah melalui reformasi struktural yang berkesinambungan untuk mengatasi binding constraints pembangunan dan mengoptimalkan peluang yang ada.

Komentar