Soal Gambar Pria dan Lampu Badai yang Diposting Jokowi, Ini Penjelasan Istana

JurnalPatroliNews Jakarta – Presiden Jokowi mengunggah sebuah gambar pria membawa lampu badai di akun Instagramnya. Unggahan itu disertai dengan imbauan agar masyarakat tidak lengah menghadapi pandemi COVID-19.

“Jangan pernah lengah. Selalu kenakan masker, jaga jarak, hindari kerumunan dan tidak keluar rumah bila tak ada keperluan mendesak,” kata Jokowi dikutip dari Instagramnya @jokowi, Senin (12/7).

Di balik substansi postingan tersebut, gambar yang digunakan oleh Jokowi sempat membuat heboh jagad media sosial. Sebab, gambar pria yang tampak memakai masker dan hoodie sembari membawa lampu badai itu sama seperti gambar yang digunakan oleh media di Turki.

Perbedaannya hanya di foto ilustrasi yang diunggah Jokowi, pria yang membawa lampu badai itu memakai dobel masker sementara di situs media Turki, pria itu hanya memakai satu masker. Begitu juga latar belakang foto itu yang berbeda diduga sudah diedit.

Hal tersebut membuat netizen mempertanyakan dari mana sumber gambar postingan Jokowi ini.

Menjawab pertanyaan tersebut, Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden Bey Machmudin, memberikan penjelasan. Ia mengatakan, ilustrasi gambar yang diunggah di Instagram Jokowi merupakan gambar dari situs konten berbayar.

“Ilustrasi dari IG @jokowi berasal dari sebuah situs konten kreatif digital berbayar, di mana tim kami sudah berlangganan sejak lama dan masih memiliki subscription yang aktif sehingga diperbolehkan untuk menggunakan dan memodifikasinya,” kata Bey, dalam keterangannya, Senin (12/7).

Ia mengatakan, penggunaan gambar tersebut juga sudah sesuai dengan syarat dan ketentuan yang berlaku dari situs berbayar itu. Ia mengatakan, kesamaan tersebut merupakan hal wajar karena siapa yang berlangganan di situs tersebut bisa menggunakan gambar yang sama.

“Hal Ini merupakan hal umum dilakukan dengan berkembangnya creative source termasuk dalam hal design grafis, musik, klip video dan lain sebagainya. Kesamaan desain pada suatu konten dapat terjadi karena siapa saja yang berlangganan layanan situs konten kreatif tersebut bisa mengunduh desain yang sama,” pungkas dia.

(*/lk)

 

Komentar