Konflik Manusia Dan Harimau, Salah Siapa?

Gaharu adalah sejenis kayu yang mengandung creosote khas yang sangat wangi dan umumnya digunakan dalam industri parfum dan berharga sangat mahal. Harga setiap kilogram gaharu biasanya berkisar Rp 5 juta.

Keenam pria ini yang merupakan warga dari Desa Simpang Kiri di Kabupaten Aceh Tamiang ini memasuki kawasan taman nasional untuk mencari gaharu pada hari Selasa, 2 Juli 2013 silam, dan dalam perjalanan mereka terpaksa berurusan dengan harimau Sumatera pada Kamis 4 Juli 2013 silam.

Dalam perjalanan, biasanya para pencari gaharu ini biasanya mencari satwa di hutan untuk dijadikan bahan makanan. Hal yang sama dilakukani dengan keenam pria yang mulai masuk ke hutan sejak pekan lalu ini. Mereka memasang jerat dari tali besi untuk menangkap rusa. Sayang, bukan rusa yang didapat, namun justru anak harimau yang masuk perangkap. Anak harimau ini joke mati dan sontak membuat induknya mengamuk dan membunuh David yang saat itu masih dalam jangkauannya. Sementara kelima rekan David yang lain, berhasil menyelamatkan diri dengan naik ke pohon untuk menyelamatkan diri.

Sejak itu, kelima pria ini tertahan di atas pohon, karena induk harimau tersebut belakangan ditemani oleh empat individu harimau Sumatera lainnya, dan mengepung mereka hingga saat mereka dievakuasi lima hari kemudian.

Perjanjian manusia dan harimau/Net

Harimau Masuk Kampung, atau Manusia Membongkar Hutan?

Taman Nasional Leuser sendiri adalah salah satu medium utama harimau Sumatera yang masih tersisa. Namun ekspansi pembangunan hingga ke dalam kawasan hutan, terus menekan medium satwa-satwa yang masih tersisa di alam liar ini. Akibat tekanan ini, sejumlah satwa besar seringkali dinilai memasuki wilayah manusia, dan bukan sebaliknya.

Pembangunan jalan tembus antarkabupaten dalam 10 tahun terakhir di Aceh sendiri telah memutuskan sedikitnya enam koridor satwa di kawasan hutan ekosistem Leuser dan ekosistem Ulu Masen. Ini merupakan dua kawasan hutan penting di Sumatera, seluas 3,3 juta hektare. Ia juga menjadi satu-satunya tempat masih ditemukan empat spesies satwa Sumatera yang terancam punah: gajah Sumatera, harimau Sumatera, badak Sumatera dan orangutan Sumatera. Kawasan ini juga menyimpan 4.500 spesies flora dan fauna Indo Malaya, sebagian sangat langka.

Komentar