Anomali Suara Ganjar di Solo Dan Bali, Ini Kata Aria Bima!

JurnalPatroliNews – Jakarta – Aria Bima, Politisi dari PDI-P, menyoroti serangkaian anomali terkait suara partai dengan Ganjar-Mahfud pada Pemilu 2024. Aria menyatakan berdasarkan hasil rekapitulasi sementara, PDI-P memperoleh 4 kursi di dapil Jateng V, tetapi suara yang didapat oleh Ganjar tidak mencapai 50 persen.

“Ya, kami memiliki saksi untuk Pileg dan Pilpres, saya daerah pemilihan dapil Jateng V Solo, Boyolali, Klaten, Sukoharjo, yang masih cukup kuat. Insyaallah 4 kursi Solo rekapnya sudah di atas 50 persen legislatif, kemudian Boyolali di atas 60 persen. Kenapa Pak Ganjar memperoleh suara di Kota Solo tidak lebih dari 50 persen?” ungkap Aria di Jalan Cemara 19, Jakarta Pusat, Jumat (16/2/24).

Dia menerangkan, bahwa ada kekuatan besar yang tampaknya tidak dapat diatasi, meskipun relawan dan TPN bergerak aktif dan solid.

“Ini yang saya sebut anomali ada sesuatu yang terjadi di luar kemampuan saya yang seluruh timses partai maupun relawan Aria Bima adalah sekaligus timses Pak Ganjar-Mahfud. Seluruh baliho saya senyawa antara pileg dan pilpres ada suatu gerakan yang memang di luar kemampuan kami,” kata dia.

Kemudian, Aria juga menyoroti hasil survei Ganjar-Mahfud di Bali yang menunjukkan angka di atas 70 persen. Namun, pada pilpres, Paslon 03 tidak unggul di satu pun kabupaten di Bali.

“Di Bali saya pengaturan jadwal semua survei di atas 70 (persen) semua survei Bali. Bahkan saya tidak menjadwalkan Pak Ganjar-Pak Mahfud ke Bali karena saya anggap sudah aman,” ujar Aria.

“(Tapi) tidak ada satu pun kabupaten yang Pak Ganjar bisa menangkan, kenapa? Ini sudah pertanyaan-pertanyaan yang harus kita jawab,” tambah Aria.

Lebih jauh, Ia mengatakan bahwa salah satu kekuatan yang sulit diatasi adalah masifnya politik uang dalam jumlah besar.

“Di saat kami kami konsentrasi masih mengamati kami melakukan Pileg terjadi manuver untuk memenangkan salah satu paslon di Pilpres yang duitnya enggak nanggung-nanggung, masih kami investigasi antara Rp 150 (ribu), Rp 300 (ribu) bahkan Rp 400 (ribu),” pungkasnya.

Komentar