JurnalPatroliNews, Jakarta – Pengamat politik Lingkar Wajah Kemanusiaan (LAWAN Institute) Muhammad Mualimin menilai, kritikan BEM UI kepada Presiden Jokowi adalah hal yang wajar.
Akan tetapi, dirinya malah menyoroti pegiat media sosial Permadi Arya alias Abu Janda yang juga turut berkomentar soal kritikan BEM UI kepada Jokowi.
“Justru influencer seperti Abu Janda yang sebenarnya keterlaluan,” katanya kepada GenPI.co, Senin (28/6).
Mualimin menjelaskan, awalnya memakai topeng memerangi radikalisme dan intoleransi, tetapi lama-kelamaan menjadi tukang sembelih demokrasi. “Apa maksud Abu Janda mengaitkan BEM UI dengan radikalisme?” ucapnya.
Menurutnya, mahasiswa kok dilarang mengkritik, memangnya Jokowi suci sehingga tak boleh dikritik?
“Abu Janda yang benar saja dong. Jangan mentang-mentang dilindungi rezim menjadi seenak dengkul menggencet suara kritis mahasiswa,” imbuhnya.
Sebelumnya, akun media sosial BEM UI mengunggah beberapa foto berbentuk narasi yang menyebut Jokowi sebagai The King of Lip Service.
Lantas, Rektorat Universitas Indonesia memanggil jajaran petinggi BEM UI terkait kritik yang dilontarkan kepada Presiden Jokowi.
(wte)
Komentar