Melihat Statemen Jokowi, Ruhut Sitompul : Apa Masih Punya Nyali Demo?

Jurnalpatrolinews – Jakarta : Politikus PDI Perjuangan Ruhut Sitompul meragukan masih ada penolak omnibus law Rancangan Undang-Undang Cipta Kerja (RUU Ciptaker), yang berani melakukan aksi demonstrasi seperti pada 8 Oktober 2020 lalu.

Hal ini disampaikan Ruhut menanggapi adanya rencana demo buruh hingga Front Pembela Islam (FPI), Persaudaraan Alumni (PA) 212 dan GNPF Ulama, yang mau turun ke jalan menolak RUU Ciptaker.

“Jadi, yang mau demo lagi, ya, aku hanya ingin menanya, apa masih punya nyali demo? Melihat peristiwa kemarin? Dan Bapak Joko Widodo presiden kita, ibarat kepalang mandi, basah. Enggak pernah setengah-setengah,” ucap Ruhut dikonfirmasi jpnn.com, Minggu malam (11/10).

Ruhut menegaskan Presiden Joko Widodo (Jokowi) sudah mengeluarkan pernyataan bahwa RUU Ciptaker dibutuhkan bangsa ini, untuk bangkit dari keterpurukan ekonomi akibat pandemi Covid-19.

“Melihat statement-statement beliau kemarin mengenai UU Ciptaker, apa lagi yang mau diributkan? Sudah jelas kok terang benderang. Itu semua bagaimana Indonesia ke depan semakin cepat bangkit,” jelasnya.

Belum lagi pernyataan Menteri Keuangan Sri Mulyani yang optimistis pertumbuhan ekonomi bisa kembali 5 persen jika omnibus RUU Ciptaker ini diberlakukan.

“Jadi yang mau demo-demo itu, sudahlah. Dan ingat, yang demo kemarin saja siapa di belakangnya sudah mulai terbongkar kan. Sudah mulai nyanyi yang pada ditangkap itu. Siapa-siapa di belakangnya mengompori mereka, begundal-begundal provokator itu kan,” tutur mantan anggota Komisi III DPR ini.

Termasuk, katanya, polisi menemukan adanya perusuh-perusuh yang dibayar, bahkan tidak mengetahui apa yang mereka demo.

“Jadi, kalau aku, kalau masih ada demo dari buruh, sudah beri pelajaran saja kepada pimpinan-pimpinan buruh itu. Apa demo damai? Kalau sudah ada provokator-provokator, apalagi ada Anarko, enggak ada lagi itu yang damai. Tetapi Anarko-nya kan sudah ditangkap semua,” kata Ruhut.

Karena itu, pihaknya tidak yakin bakal ada demo lanjutan seperti 8 Oktober lalu. Apalagi aksi unjuk rasa membutuhkan biaya.

“Demo itu perlu duit, demo sekarang enggak ada yang moral force, kekuatan moral tidak ada, semua kekuatan duit. Apa masih ada lagi penyandang dana setelah melihat kemarin. Berani mau menjadi penyandang dana lagi? Karena itu, kalau mau demo aku tantang, berani enggak demo lagi. Itu saja. Jadi enggak ada itu,” tegasnya.

Ruhut juga berterima kepada Polri dibantu TNI yang telah menjaga situasi keamanan dan ketertiban masyarakat. Termasuk informasi-informasi positif dari Badan Intelijen Negara atau BIN.

“Jadi sudah deh, ya. Aku tidak punya keyakinan bahwa akan ada lagi demo seperti kemarin. Karena, akhirnya yang dirugikan rakyat juga yang menjadi korban,” jelasnya.

Saat ditanya bagaimana jika aksi demo itu dijamin damai? Ruhut mengatakan pemerintah sangat menghormati demokrasi. Apalagi di era reformasi, demokrasi harus dikedepankan.

“Tetapi kalau mau demo harus bertanggung jawab, menyampaikan pendapatnya yang baik. Jangan menari di atas gendang orang-orang provokator begundal-begundal itu. Sekarang supaya itu tidak terjadi, ada enggak yang berani jamin bisa damai? Ayo,” pungkas Ruhut Sitompul. (fajar/fin)

Komentar