Menjelang Pemilu 2024, Perebutan Simbol Tidak Akan Lagi Efektif

Menutup paparannya, Benny Susetyo menegaskan bahwa kesadaran rakyat untuk menjadi pemilih yang kritis semakin terbentuk melalui informasi yang mereka peroleh melalui media digital dan dialog publik.

Ia menyimpulkan bahwa masyarakat akan lebih cenderung memilih pemimpin yang memiliki akar dan kedekatan emosional dengan rakyat, serta memiliki kemampuan untuk membaca kebutuhan dan keprihatinan mereka, memberikan solusi yang tepat, dan menarik hati serta mendapatkan simpati rakyat.

Diskusi ini menjadi ruang berharga untuk mendalami pemahaman tentang bagaimana masyarakat Indonesia seharusnya memilih pemimpin yang akan memimpin mereka ke masa depan yang lebih baik.

Melalui pemahaman yang lebih dalam tentang “roso” dan kepemimpinan yang autentik, diharapkan Indonesia dapat terus bergerak maju sebagai negara demokratis yang kuat dan memiliki daya saing

Komentar