Prabowo Berjanji Rangkul Pihak yang Kalah, Nasdem: Pemerintah Tanpa Oposisi Bakal Merusak Demokrasi!

JurnalPatroliNews – Jakarta – Prabowo Subianto, calon Presiden nomor urut 2 pada Pilpres 2024, memiliki rencana untuk merangkul pihak yang kalah jika berhasil memenangkan pemilihan.

Keputusan ini dipengaruhi oleh langkah Presiden Joko Widodo yang sebelumnya merangkul Prabowo untuk bergabung dalam kabinet.

Menanggapi rencana ini, Ahmad Sahroni, Bendahara Umum Partai Nasdem, menyoroti pentingnya peran oposisi dalam struktur pemerintahan. Menurutnya, pemerintahan tanpa adanya oposisi dapat berpotensi merusak sistem karena kekurangan koreksi.

“Pentingnya oposisi dalam suatu pemerintahan adalah agar ada yang melakukan koreksi,” ungkap Sahroni di Jakarta pada Jumat (29/12/23).

Partai Nasdem saat ini berada dalam koalisi bersama Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dalam mendukung pasangan calon nomor urut 1, Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar.

Ahmad Sahroni juga menegaskan bahwa jika pasangan Amin (Anies-Muhaimin) kelak menjadi pemenang, mereka akan memberikan ruang kepada pihak yang kalah untuk menentukan sikapnya tanpa adanya paksaan.

“Setiap pemenang harus diiringi dengan keberadaan oposisi. Penting untuk menjaga kelancaran roda pemerintahan,” tegas Ahmad Sahroni.

Prabowo menyampaikan rencananya ini saat deklarasi dukungan dalam Gerakan Muslim Persatuan Indonesia Cinta Tanah Air (Gempita) di Bandung pada Rabu (27/12/23).

“Dengan izin Allah, jika kami mendapat mandat, kami akan mengajak semua kekuatan untuk bersatu dalam pelayanan kepada rakyat Indonesia,” janji Prabowo.

Meski demikian, Ketua Umum Partai Gerindra ini juga menyatakan bahwa jika ada pihak yang tetap ingin menjadi oposisi, hal tersebut tidak menjadi masalah. Prabowo menekankan bahwa yang terpenting adalah oposisi yang ada harus memiliki rasa cinta terhadap tanah air.

Komentar