Relawan Jarwo Center Ajak Warga Jakarta Dukung Bawaslu Jakpus Beri Sanksi Gibran

JurnalPatroliNews – Jakarta – Jejaring relawan Jarwo Center mengajak milenial Jakarta untuk memberikan dukungan terhadap Bawaslu DKI Jakarta dalam menegakkan aturan Pemilu 2024 di wilayah Jakarta.

Hal itu terkait ketegasan Bawaslu memutuskan Cawapres Gibran Rakabuming Raka melanggar Peraturan Gubernur No 12 Tahun 2016, soal bagi-bagi susu gratis di area car free day (CFD) Jakarta.

Sebagai masyarakat yang menjunjung tinggi budi pekerti, kami juga mendorong Bawaslu untuk berani memberi sanksi jika Gibran terbukti melanggar,” kata Ketua Umum Jarwo Center Budi Mulyawan, yang akrab disapa Cepi, saat menggelar Nobar film “Budi Pekerti”, di Cinepoli, Jakarta Timur, Jumat malam (5/01/2024).

Para relawan Jarwo Center yang gencar menggelar Nobar film “Budi Pekerti” di berbagai wilayah untuk memenangkan Ganjar-Mahfud, kata Cepi, sangat mengapresiasi tindakan Bawaslu karena identik menjaga nilai-nilai budi pekerti yang yang merupakan karakter budaya luhur masyarakat Indonesia. Termasuk, dalam berdemokrasi Pilpres.

“Jangan sampai karena sikap arogan berkuasa, sehingga hukum dan aturan disepelekan atau seolah diinjak-injak, ” tegas Cepi.

“Oleh karena itu, warga Jakarta harus tetap kritis. Jangan gentar dituding nyinyir, sementara nabrak MK yang merupakan lembaga negara paling terhormat tidak merasa bersalah, apalagi nabrak yang dibawahnya,” imbuh Cepi.

Seperti diketahui, Bawaslu Jakarta Pusat memanggil dan mengklarasi tindakan Cawapres Gibran Rakabuming Raka bagi-bagi susu di area CFD yang dianggap kampanye terselubung di area yang diatur Pergub No. 12 Tahun 2016, melarang area CFD untuk kegiatan politik.

Kendati Gibran menolak keras dirinya bagi-bagi susu dianggap kampanye, namun Bawaslu tetap memutuskan melanggar Pergub.

Sementara itu, suasana Nobar di Jakarta Timur, yang dihadiri massa didominasi milenial gen Z nampak diwarnai heroisme anak anak muda dan belia.

Menjelang dan usai Nobar, peserta meneriskan yel yel “Ganjar-Mahfud menang satu putaran”.

“Kita yang milenial dan gen Z tidak mendukung Capres/Cawapres yang tidak memiliki budi perkerti juga tidak percaya lagi survei-survei bayaran. MK aja diakali, apalagi angka survei,” kata Ketua Jarwo Mania (Milenial), Fandi Lesmana.

‘Lucu dan aneh, dan culas, rakyat disuruh percaya PDIP elektabilitasnya tertinggi dibanding partai lain. Tapi, Paslon Ganjar-Mahfud posisi terendah. Akal-akalan supaya Caleg PDIP gak marah, karena partai menang, tapi capres dan cawapresnya dikalahkan,” ujar Fandi Lesmana ketua Jarwo Mania (Panpel Nobar Millennial), mengritisi.

Komentar