Harga Minyak Mentah Naik Pesat, Mengapa OPEC Tidak Menurunkannya?

Perdana Menteri Inggris, Boris Johnson, juga meminta Arab Saudi dan Uni Emirat Arab untuk meningkatkan produksi. Permintaan itu juga bertepuk sebelah tangan.

“Arab Saudi dan Uni Emirat Arab memiliki cadangan minyak, tapi mereka menolak meningkatkan jumlah produksi. Mereka tidak ingin didikte oleh Barat,” kata Kate Dourian.

“Mereka mengatakan bahwa kesenjangan antara pasokan dan permintaan menyempit dan harga minyak yang tinggi hari ini hanya mencerminkan kepanikan dari importir,” tuturnya.

Negara-negara anggota OPEC+ lainnya merasa sulit untuk meningkatkan produksi minyak mereka.

“Produsen seperti Nigeria dan Angola telah mengurangi kuota produksi sebesar satu juta barel per hari selama setahun terakhir,” kata David Fyfe.

“Investasi turun selama pandemi dan kilang minyak di beberapa lokasi belum terpelihara dengan baik. Mereka sekarang merasa tidak dapat benar-benar meningkatkan produksi secara penuh,” ujarnya.

Bagaimana sikap Rusia?

OPEC+ juga harus menghormati keinginan Rusia karena negara ini merupakan satu dari dua mitra terbesar dalam aliansi tersebut.

“Rusia senang dengan harga pada tingkat ini. Mereka tidak akan mendapatkan keuntungan apapun jika harga turun,” kata Carole Nakhle, CEO Crystol Energy.

“OPEC ingin menjaga hubungan baik dengan Rusia, jadi mereka kemungkinan besar akan melanjutkan kesepakatan yang mereka buat tahun lalu, yaitu meningkatkan pasokan minyak mentah secara bertahap sejak saat ini hingga September nanti,” ujar Nakhle.

Komentar