“Web Edukasi Polusi Udara” Antar Putu Prema Pranaya Santi Jadi Juara Nasional

JurnalPatroliNews – Singaraja,– Panji SMPN 2 Singaraja berkibar di arena “Lomba Essay Tingkat Nasional 2023”. Ini berkat karya brilian salah satu siswi SMPN 2 Singaraja, Putu Prema Pranaya Santi, yang tampil sebagai juara nasional. Adalah karyanya berjudul “Web Edukasi Polusi Udara” (WEPU) yang mengantar Naya, sapaan akrab Putu Prema Pranaya Santi, menjadi juara nasional.

Naya menceritakan bahwa karyanya berjudul “Web Edukasi Polusi Udara” (WEPU) terinspirasi dari ketertarikannya terhadap polusi udara di sekitar kota. Dengan menggunakan aplikasi Air Visual, Naya berhasil menciptakan sebuah web edukasi yang terintegrasi dengan aplikasi tersebut.

“Lomba yang diadakan pada tanggal 25 November 2023 lalu itu menjadi ajang untuk memaparkan karya saya. Saya ingin menyadarkan masyarakat tentang kondisi udara di sekitar kita dan bagaimana tingkat polusinya. Astungkara karya saya berhasil meraih juara 1 tingkat nasional setelah bersaing dengan siswa dari seluruh Indonesia,” ucap Naya bangga, Jumat (2/2/2024).

Juara 1 tingkat nasional lomba essay tersebut bersifat piala bergilir, namun menurut Naya jika siswa SMPN 2 Singaraja mampu mempertahankan juaranya hingga 3 kali berturut-turut, maka piala tersebut dapat diterima oleh SMPN 2 Singaraja.

“Saya ada 1 kali kesempatan lagi untuk mengikuti lomba pada tahun ini demi mempertahankan piala, setelah itu akan saya titipkan perjuangan kepada adik kelas saya,” ungkap Naya.

Bagaimana tanggapan Kepala SMPN 2 Singaraja, I Gede Ariasa, mengaku bangga dengan prestasi siswinya di level nasional. Ariasa menuturkan bahwa itu semua tidak terlepas dari upaya SMPN 2 Singaraja yang berhasil menciptakan lingkungan pembelajaran yang mendukung dan membina siswa berprestasi sejak dini. Melalui pola pembibitan yang telah diterapkan sejak penerimaan peserta didik baru (PPDB), sekolah ini memberikan perhatian khusus terhadap siswa yang menunjukkan prestasi baik secara akademik maupun non-akademik.

Ariasa menjelaskan, pembinaan terhadap siswa berprestasi dilakukan dengan memetakan anak-anak yang unggul dalam berbagai bidang. Pola berbeda diterapkan olehnya guna memaksimalkan prestasi bagi siswa baik di akademik maupun non-akademik.

“Untuk prestasi non-akademik, seperti olahraga, kami menempatkan seluruh siswa berpotensi dalam satu kelas, mulai dari kelas 73, lalu berlanjut 83, hingga 93. Ini menjadi langkah konsisten untuk memberikan pembinaan yang lebih intensif dan terkonsentrasi dalam bidang olahraga,” ungkap Ariasa.

Lebih lanjut, Ariasa menekankan bahwa pihaknya juga memiliki program pembinaan khusus untuk prestasi akademik. Fokus pembinaan dilakukan melalui kegiatan ekstrakurikuler melalui berbagai ekstrakurikuler khusus untuk mata pelajaran tertentu, seperti matematika, IPA, dan IPS.

Komentar