Dua Periode Memimpin, Ganjar Pranowo Mampu Tekan Angka Kemiskinan di Jateng, Tapi…..

Indeks keparahan kemiskinan Jawa Tengah juga jauh di atas nasional. Indeks keparahan kemiskinan menggambarkan penyebaran pengeluaran di antara penduduk miskin.Semakin tinggi nilai indeks, semakin tinggi ketimpangan pengeluaran di antara penduduk miskin.

Indeks keparahan kemiskinan di Jawa Tengah tercatat 0,41% pada Maret 2023. Indeks lebih tinggi dibandingkan nasional yakni 0,38%, atau rata-rata di Pulau Jawa yakni 0,29%.

Tingginya angka kemiskinan di Jawa Tengah tidak bisa dilepaskan dari sektor penyumbang tenaga kerja.Struktur lapangan pekerjaan di Jawa Tengah di dominasi oleh pertanian, kehutanan dan perikanan yang menyerap tenaga kerja sebesar 25% dari total penduduk yang bekerja.

Rata-rata upah di sektor tersebut lebih rendah dibandingkan sektor lain sehingga penduduk Jawa Tengah semakin sulit meningkatkan pendapatan.

Rasio Gini atau ketimpangan pengeluaran antara kaya dan miskin di Jawa tengah meningkat dari 0,366 per September 2022 menjadi 0,369 pada Maret 2023. Rasio naik 0,003 poin dalam periode tersebut.

Semakin lebarnya ketimpangan terutama terjadi di perkotaan. Gini ratio di wilayah perkotaan di Jawa Tengah tercatat 0,399 pada Maret 2023, dari 0,392 per September 2022.Sementara itu, indeks di wilayah pedesaan turun dari0,326 pada September 2022 menjadi 0,318 pada Maret 2023.

Sebagai catatan, rasio Gini berada di kisaran 0 sampai dengan 1. Semakin tinggi nilai rasio Gini, maka semakin tinggi ketimpangan.

Komentar