Era Elektrifikasi, China Batasi Ekspor Material Utama Baterai, Mau Kuasai Pasar Mobil Listrik.?

JurnalPatroliNews – Beijing,- Pemerintah China memutuskan melakukan pembatasan ekspor material baterai untuk kendaraan listrik. Keputusan ini diambil untuk alasan keamanan nasional dan memastikan stabilitas rantai pasokan global.

Pemerintah China melalui Kementerian Perdagangan dan Administrasi Umum Bea Cukai China mulai memberlakukan keputusan ini Desember 2023. Langkah ini diantisipasi China mengingat era elektrifikasi sudah mulai berkembang di seluruh dunia.

“Langkah ini ditempuh untuk memastikan keamanan dan stabilitas rantai pasokan di industri global. Aturan ini juga tak menargetkan negara-negara tertentu,” tulis keterangan Pemerintah China dilansir rekan media dari Reuters, Minggu (22/10/2023).

Diketahui China adalah produsen dan eksportir grafit terbesar di dunia. Teknologi ini juga memurnikan lebih dari 90% grafit dunia menjadi bahan yang digunakan di hampir semua anoda baterai kendaraan listrik, yang merupakan bagian yang bermuatan negatif.

“Langkah berani dan tak terduga yang dilakukan Tiongkok dalam bidang grafit ini telah mengejutkan kami, terjadi jauh lebih cepat dari perkiraan siapa pun,” kata Kien Huynh, kepala komersial di Alkemy Capital Investments, yang berfokus pada pengembangan proyek di sektor logam transisi energi.

Berdasarkan data bea cukai China, negara-negara besar, seperti Jepang, Amerika Serikat (AS), Korea Selatan, dan India menjadi negara yang mengimpor grafit dari China.

Bahan ini digunakan untuk memproduksi baterai untuk kendaraan elektrifikasi. Berdasarkan pembatasan baru ini, China akan mewajibkan eksportir untuk mengajukan izin pengiriman dua jenis grafit mulai 1 Desember 2023.

Itu termasuk bahan grafit sintetis dengan kemurnian tinggi, kekerasan tinggi, dan intensitas tinggi, serta grafit serpihan alami dan produk-produknya.

Komentar