Tanggapan Yusril Soal Rencana Kubu Ganjar Bawa Kapolda Jadi Saksi di MK

JurnalPatroliNews – Jakarta – Yusril, Ketua Tim Hukum Prabowo-Gibran, menanggapi dengan santai rencana kubu Ganjar-Mahfud untuk membawa seorang kapolda sebagai saksi dalam dugaan kecurangan Pemilu 2024.

Menurut Yusril, kesaksian seorang Kapolda tidak akan memiliki dampak besar untuk mempengaruhi hasil pemilu dan pilpres jika terbukti ada kecurangan.

“Kapolda itu kan hanya di satu provinsi, kalau dia mengungkapkan terjadinya penipuan segala macam, pengerahan massa di tempat yang dia sendiri menjadi Kapolda, apa bisa menggugurkan 38 provinsi yang lain? Simpel,” ucap Yusril di kompleks parlemen, Kamis (14/3/24).

Yusril kemudian mengingat kembali sidang sengketa hasil Pilpres 2019 di mana ada klaim tentang seorang ahli IT yang bisa mengidentifikasi kecurangan dengan menggunakan robot.

“Dulu juga pernah dibilang begitu oleh keponakannya Pak Mahfud, ada seorang pakar IT dari ITB yang menciptakan robot dan bisa membongkar kejahatan IT-nya KPU,” ujar Yusril.

Dia mengenang bagaimana saksi tersebut, Hairul Anas Suaidi, tidak memiliki pemahaman yang memadai tentang masalah tersebut meskipun telah didatangkan.

“Didatangkanlah orang itu ke DPR terus ketika dia menerangkan sesuatu di tim kita itu juga ada profesional ITB profesional IT. Ternyata ini anak baru tamat S1 kemarin, dia enggak ngerti apa-apa soal itu,” ungkap dia.

“Setelah semuanya dia menerangkan kita ditanya sama hakim, ada yang mau ditanya tidak? Apa yang mau ditanya? Akhirnya kita ketawa semua,” tambahnya.

Sebelumnya, Wakil Deputi Hukum TPN Ganjar Pranowo-Mahfud MD, Henry Yosodiningrat, menyatakan bahwa PDIP sedang menyiapkan seorang kapolda sebagai saksi terkait dugaan kecurangan Pemilu 2024.

Namun, Henry belum bersedia mengungkapkan identitas kapolda yang akan dihadirkan sebagai saksi.

“Nanti aja ya, karena semua sekarang diintimidasi, kalau dikasih tahu nanti besok kan, bisa dipanggil, lalu dicopot,” kata Henry, Selasa (12/3/24).

Komentar