Ada Crazy Rich Pakistan, Kapal Selam Titanic Hilang, Rp 3,7 M per Orang, Kronologinya…!

JurnalPatroliNews – Jakarta, – Kapal selam tur wisata bangkai kapal Titanic hilang di Samudera Atlantik, Minggu. Pencarian terus dilakukan pada kapal yang membawa lima wisatawan tersebut.

Berikut fakta-fakta terkait situasi hilangnya kapal selam, seperti dilaporkan Channel News Asia, Selasa (21/6/2023).

Bernama Titan
Kapal selam yang hilang ini memiliki nama Titan. Kapal tersebut diketahui memiliki panjang 6,5 meter.
Selain pilot, kapal itu membawa empat penumpang. Menurut situs web OceanGate, kapal diduga menyelam hingga kedalaman hingga 4.000m. Berbiaya Rp 3,7 M per Orang

Titan melakukan ekspedisi ke bangkai kapal pesiar Titanic di dasar laut, dengan biaya US$250.000 (Rp3,7 miliar) per orang.

Para penumpang diketahui melakukan perjalanan awal dari St John’s, di provinsi Newfoundland dan Labrador di Kanada. Di sana, penumpang menaiki kapal pendukung, yakni Polar Prince yang berlayar sejauh 640 km ke Atlantik menuju lokasi reruntuhan.

Untuk mengunjungi bangkai kapal Titanic, penumpang naik ke dalam Titan. Dibutuhkan waktu dua jam untuk turun sekitar 3.800 m ke lokasi tenggelamnya Titanic.

Kronologi Sebelum Hilang
Titan mulai turun pada Minggu pagi. Tetapi, kapal kehilangan kontak dengan Polar Prince sekitar satu jam 45 menit kemudian.

Penjaga Pantai Amerika Serikat (AS) mengatakan kapal itu dapat tetap terendam selama 96 jam dan akan memiliki sisa oksigen sekitar 70 jam atau lebih pada Senin sore. Tidak jelas apakah kapal selam itu masih di bawah air atau sudah muncul ke permukaan dan tidak dapat berkomunikasi.

Para Penumpang, Termasuk Crazy Rich Pakistan
Ada lima penumpang yang berada di dalam kapal selam tersebut. Mereka rata-rata bukan orang sembarangan.

Ada miliarder dan petualang Inggris Hamish Harding, lalu pengusaha Pakistan Shahzada Dawood dan putranya, Suleman. Ada pula Paul-Henri Nargeolet, seorang penjelajah Prancis berusia 77 tahun dan Stockton Rush, pendiri dan CEO OceanGate.

Apa Kemungkinannya?
Sejumlah kemungkinan diutarakan ahli. Seorang profesor teknik kelautan di University College London, Alistair Greig, mengatakan bahwa kapal selam biasanya memiliki bobot jatuh, yang merupakan massa yang dapat dilepaskan dalam keadaan darurat untuk mengangkatnya ke permukaan menggunakan daya apung.

“Jika ada kegagalan daya dan/atau kegagalan komunikasi, ini mungkin terjadi, dan kapal selam akan terombang-ambing di permukaan menunggu untuk ditemukan,” kata Greig.

Greig juga menyebut skenario lain. Yakni  kebocoran pada pressure hull, dalam hal ini prognosisnya tidak baik.

Fitur Keselamatan Tak Tertandingi?
Dalam pengajuan pengadilan Mei 2021, OceanGate sebelumnya mengatakan bahwa Titan memiliki “fitur keselamatan yang tak tertandingi”. Titan disebut telah telah menjalani lebih dari 50 penyelaman uji, termasuk ke kedalaman yang setara dengan Titanic, di perairan dalam Bahama dan di ruang bertekanan.

Komentar