Kunci Menang Presiden Turki Selanjutnya Tergantung Pada Hasil Pilkada Istanbul..?

JurnalPatroliNews – Istanbul – Kota Istanbul menjadi pusat perhatian dalam dinamika politik Turki, karena disebut sebagai penentu kemenangan bagi pemimpin selanjutnya. Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan, bahkan pernah menyatakan bahwa siapa pun yang berhasil memenangkan Istanbul juga akan memenangkan seluruh negeri.

Oleh karena itu, kota ini menjadi taruhan besar dalam arah politik Turki yang memiliki kekayaan sejarah dan budaya yang mendalam. Proses pemilihan kepala daerah dan administrator kota ini dijadwalkan pada Minggu (31/3/24), dan keputusan yang diambil akan memiliki dampak yang signifikan.

Analisis politik menyoroti bahwa kemenangan Ekrem Imamglu, Wali Kota Istanbul yang berhaluan kiri-tengah, dapat membuka jalan baginya untuk menjadi presiden Turki pada tahun 2028. Namun, hal ini bertentangan dengan keinginan Erdogan, terutama setelah partainya, Partai AK, mengalami kekalahan oleh Imamoglu dan Partai Rakyat Republik (CHP) yang lebih moderat.


”Banyak negara di dunia dipimpin oleh kabinet menteri, namun Istanbul yang lebih besar dari banyak negara lainnya, dipimpin oleh seorang wali kota. Ini aneh tapi juga menunjukkan betapa pentingnya memenangkan Istanbul,” ucap Tunca.



Erdogan sendiri pernah menjabat sebagai Wali Kota Istanbul pada tahun 1990-an sebelum naik ke kursi kepresidenan, dan sekarang ia berjuang keras untuk memastikan kemenangan calon walikota dari partainya, Murat Kurum, yang juga seorang Mantan Menteri Lingkungan Hidup dan Urbanisasi Turki.

“Istanbul menonjol sebagai titik sentral dalam pertarungan politik,” kata Arda Tunca, seorang ekonom dari PolitikYol yang berbasis di Istanbul. Kota ini adalah rumah bagi 16 juta orang, menjadikannya lebih padat penduduknya daripada 20 dari 27 negara di Uni Eropa. Prestasi ini memperkuat posisinya sebagai pusat politik yang vital bagi Turki.

“Pemilihan di Turki sering menjadi indikator politik menjelang pemilihan presiden dan parlemen yang dijadwalkan pada tahun 2028,” jelas Kristin Ronzi, seorang analis Timur Tengah dan Afrika Utara di konsultan risiko RANE. Meskipun fokus para kandidat pada isu-isu lokal, hasil pemilihan kota dapat membentuk landasan bagi pemilihan presiden berikutnya.

Komentar