Sindir Inggris dan AS, China: Mereka Paling Vokal Terhadap Kemanusiaan Ternyata Pembunuh Paling Mematikan

JurnalPatroliNews – Jakarta – Laporan penyelidikan terbaru BBC yang mengungkapkan bahwa militer Inggris telah membunuh puluhan tahanan Afghanistan dan orang-orang tak bersenjata mendapat komentar dari Kementerian Luar Negeri China.

Wang Wenbin, juru bicara kementerian dalam konferensi pers pada Senin (18/7) mengatakan sangat terkejut dengan laporan tersebut.

“Ini mengingatkan saya pada pengungkapan sebelumnya tentang pembunuhan warga sipil Afghanistan oleh pasukan AS dan Australia. Pelanggaran hak asasi manusia AS dan sekutunya yang menantang hati nurani manusia bukanlah kasus yang terisolasi. Mereka adalah pengulangan yang terus-menerus, sistemik dan lazim,” kata Wang, seperti dikutip dari Global Times, Selasa (19/7).

Pekan lalu, BBC mengungkapkan bahwa, unit Special Air Service (SAS) – unit pasukan khusus Angkatan Darat Inggris – mungkin telah membunuh 54 orang secara tidak sah dalam tur enam bulan di Afghanistan.

Dalam laporannya media tersebut menemukan bukti yang menunjukkan mantan kepala unit pasukan khusus gagal memberikan bukti untuk penyelidikan pembunuhan.

Beberapa orang yang bertugas di unit pasukan khusus mengatakan bahwa skuadron SAS saling bersaing untuk mendapatkan pembunuhan terbanyak.

Wang kemudian mengutip statistik yang mengatakan bahwa antara tahun 2003 dan 2008, di mana ribuan warga sipil Irak dilecehkan oleh tentara Inggris dengan cara seperti penahanan, pemukulan, penghinaan, serangan seksual dan bahkan pembunuhan.

Komentar