Situasi Memanas di Timur Tengah, Bagaimana Nasib Penempatan TKI?

JurnalPatroliNews – Jakarta – Badan Perlindungan Tenaga Kerja Migran Indonesia (BP2MI) menegaskan bahwa meskipun ketegangan di Timur Tengah sedang meningkat setelah Iran melancarkan serangan rudal dan drone ke Israel, para Tenaga Kerja Migran Indonesia (TKI) masih dalam keadaan aman di sana.

Menurut Kepala BP2MI, Benny Rhamdani, program penempatan TKI ke wilayah tersebut belum mengalami perubahan akibat eskalasi konflik yang terjadi. Dia memastikan bahwa proses penempatan ke depan tidak akan terganggu selama ketegangan konflik tidak semakin memburuk.

“Insya Allah para pekerja migran kita aman, insya Allah kebijakan-kebijakan penempatan pekerja kita ke luar negeri juga enggak ada masalah dan enggak ada hambatan apapun,” kata Benny saat ditemui di kantor Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Jakarta, Selasa (16/4/24).

Namun, Benny mengakui bahwa jika situasi semakin memanas, kebijakan penempatan TKI ke wilayah tersebut akan terpengaruh, termasuk rencana untuk memantau penempatan TKI melalui Sistem Penempatan Satu Kanal (SPSK).

SPSK adalah mekanisme penempatan TKI yang memanfaatkan platform digital yang terintegrasi antara sistem ketenagakerjaan Indonesia dan Arab Saudi.

Kerja sama bilateral untuk proyek percontohan SPSK telah ditandatangani pada Agustus 2022 untuk penempatan TKI di Arab Saudi.

“Ya pasti akan ada hambatan kalau konflik itu pecah menjadi konflik yang sangat serius, sehingga harus dan penting dievaluasi secepatnya,” ujar Benny.

“Tentu harus diantisipasi, maka tentu saya hanya menjadi pihak pengusul, Kemenlu nanti mungkin bersama Kemnaker dan BP2MI harus segera rapat bersama,” tambahnya.

Benny juga menyebutkan bahwa saat ini sekitar 1,5 juta TKI berada di Timur Tengah, dari total 4,9 juta TKI di seluruh dunia.

Komentar