Spionase Industri: Cara China Mencuri Rahasia Teknologi dari Amerika

Namun pengamat mengatakan dampak perjanjian tersebut secara keseluruhan tidak banyak. Wang menyebut kesepakatan itu sebagai “lelucon” karena kurangnya penegakan. Spionase siber China di AS telah begitu “pervasif” dan bahkan menjangkau laboratorium akademik. “Ini sudah terjadi pada setiap aspek bisnis Barat,”.

Namun, Lim Tai Wei dari Universitas Nasional Singapura menggaris bawahi bahwa belum ada “studi yang definitif dan tak terbantahkan” tentang skala fenomena ini.

“Beberapa orang percaya sempat ada penurunan spionase siber China terhadap AS, namun belakangan naik lagi. Lainnya percaya itu gagal karena memburuknya relasi AS-China secara keseluruhan,” ujarnya.

Sementara itu AS sekarang secara langsung berusaha menghalangi kemajuan China dalam industri semikonduktor – komponen vital dalam berbagai teknologi mulai dari ponsel pintar hingga senjata perang – dengan dalih penggunaan teknologi tersebut oleh China mengancam keamanan nasional AS.

Pada Oktober lalu, Washington mengumumkan kebijakan kendali ekspor paling luas yang pernah dibuatnya, mensyaratkan lisensi bagi perusahaan yang mengekspor chip ke China menggunakan peralatan atau perangkat lunak AS, di negara manapun chip itu dibuat. Kebijakan Washington juga mencegah warga AS dan pemegang green card (penduduk permanen) bekerja di sejumlah perusahaan chip China.

Marro mengatakan meskipun kebijakan-kebijakan ini akan memperlambat kemajuan teknologi China, mereka juga akan mempercepat upaya China untuk menyingkirkan AS dan produk-produk asing lain dari rantai pasok teknologinya.

“China sudah berusaha melakukan ini selama bertahun-tahun, dengan kesuksesan terbatas, namun tujuan kebijakan ini menjadi semakin urgen akibat kebijakan kontrol AS baru-baru ini,” ujarnya.

Dengan China juga mengatasnamakan keamanan nasionalnya, persaingan kedua ekonomi terbesar dunia untuk kemajuan teknologi kemungkinan besar bakal semakin intens di masa depan.

Namun Wang berpikir bahwa AS masih lebih unggul.

“Kawan-kawan keamanan siber saya bercerita bahwa ketika mereka meretas situs-situs China, teknologi bermanfaat yang dapat mereka temukan di sana hanya properti intelektual AS,” ungkapnya.

Komentar