‘APIP’, Menteri Jokowi Ini Siapkan Strategi Kejar PNS Hedon, Ini Alasannya

“Dulu saya pernah kasih surat-surat kalau saya undang ngabahas deputi, ngasih eselon II, asdep ngasih eselon III, eselon III ngasih eselon IV, terakhir yang datang ketemu saya saya ingat kutukupret itu yang masih CPNS,” ungkap Ateh.

“Saya usir saja pak, engggak usah. Dua kali tiga kali kayak gitu saya umumkan saja nilainya semua deputi, marah para deputi waktu itu, ya saya bilang saya senang para deputi marah berarti ada perhatian. Jadi kalau jadi inspektur jadi Irjen harus agak nekat sedikit kalau mau diperhatikan,” ungkapnya.

Oleh sebab itu, ia menekankan, peranan Itjen harus mengetahui potensi kecurangan atau risiko material sebelum meledak ke publik. Risiko-risiko yang telah dideteksi itu harus langsung disampaikan ke atasan hingga diketahui oleh menteri.

“Informasikan ke pemimpinan ini ada risiko begini-begini pemimpin tidak bergerak untuk menyelesaikan itu sudah selesai tanggung jawab kita, tapi kalau kita tidak tahu sama sekali itu secara manajemen kita harus tanggung jawab itu keyakinan saya,” kata Ateh.

Para internal auditor pun menurutnya harus paham tujuan dari organisasi, program utamanya, hingga paham betul bagaimana proses bisnis dalam melaksanakan program-program untuk mencapai tujuan organisasi itu secara benar.

“Kalau sudah ada proses bisnisnya baru kita petakan di mana risikonya. Rawannya di mana, kita tutup lobang-lobang itu. Itu namanya audit berbasis risiko, bisa kita lakukan secara efektif dan efisien dan risiko yang paling kita perhatikan bagaimana melihat kecurangan itu terjadi,” tuturnya.

Kendati begitu, dia mengakui, di BPKP sendiri potensi kecurangan itu masih bisa terjadi, apalagi yang ditangani adalah mengaudit klaim tagihan ke pemerintah yang jumlahnya mencapai triliunan rupiah. Padahal tingkatan ditektur gajinya kata dia hanya Rp 29 juta.

Namun, dia memastikan, sebelum permasalahan kecurangan yang harus diawasi para auditor itu meledak hingga seperti yang terjadi di Kementerian Keuangan, BPKP telah mampu mendeteksinya sehingga bisa langsung memecat PNS atau pejabat maupun pegawai lainnya yang terbukti berbuat kecurangan.

“Itu KCIC, Garuda, segala macam itu rawan sekali. Ada satu dua yang mau coba tapi karena pengendalian internalnya kuat pasti ketahuan sama kita. Ada beberapa orang yang kami pecat diam-diam saja kami, alhamdulillah tidak sampai meledak karena setiap orang mengawasi setiap orang, corporate culture sudah kuat,” tegas Ateh.

Komentar