Meroket 103%, Sri Mulyani Ungkap : Setoran PNBP Melesat Signifikan, Sisa Durian Runtuh?

JurnalPatroliNews – Jakarta – Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mencatat bahwa setoran Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) melesat signifikan hingga 103% menjadi Rp 45,9 triliun pada Januari 2023.

Nilai tersebut telah mencapai 10,4% dari target APBN. Menurut Sri Mulyani, setoran PNBP tersebut utamanya berasal dari pendapatan sumber daya alam, pendapatan kekayaan negara dipisahkan dan PNBP lainnya.

Jika ditelusuri kenaikan ini ditopang oleh sumber daya alam (SDA) nonmigas, seperti batu bara, nikel dan lainnya.

Pendapatan PNBP dari SDA nonmigas mencapai Rp 14,8 triliun, dibandinngkan tahun sebelumnya Rp 3,7 triliun.

“Ini mencapai Rp 14,8 triliun dibandingkan tahun lalu Rp 3,7 triliun, kalau di lihat hampir tiga kali lipat,” kata Sri Mulyani dalam Konferensi Pers APBN KITA Februari 2023, Rabu (22/2/2023).

Menurut Sri Mulyani, kenaikan ini masih dipengaruhi oleh harga batu bara dan aturan ekspor pemerintah.
Sementara itu, PNBP SDA Migas naik menjadi Rp 11,6 triliun pada Januari 2023, dari sebelumnya Rp 8,8 triliun.

Kenaikan yang tinggi juga terjadi pada pendapatan kekayaan negara yang dipisahkan atau dividen interim dari BUMN.

“Kalau tahun-tahun sebelumnya tidak ada, tahun ini kita dapat dividen interim dari BUMn mencapai Rp 4,6 triliun,” ujar Sri Mulyani

Adapun, dari catatan Sri Mulyani, pemerintah belum mendapatkan dividen iterim sejak 2019.
“Jadi ini lonjakan yang cukup tinggi,” tegasnya.

Kenaikan pesat lain dibukan oleh pendapatan BLU, terutama pendidikan dan rumah sakit, dari nol menjadi Rp 400 miliar pada awal 2023.

Ini, kata Sri Mulyani, sama dengan angka sebelum pandemi.
“Jadi dari PNBP Januari kalau kita lihat bahwa kegiatan masyarakat sudah mulai pulih, PNBP dari dividen meningkat, PNBP dari SDA masih relatif terjaga,” kata Sri Mulyani.

Komentar