Komisi Untuk Komisi-1 DPR Dalam Skandal Korupsi BTS, Ada Nggak Sih?

Dari PKS ada: 1. Abdul Kharis Almasyhari, 2. Jazuli Juwaini, 3. Sukamta, 4. Toriq Hidayat, 5. Almuzammil Yusuf. Dari PAN ada: 1. Alimin Abdullah, 2. Hanafi Rais, 3. Ahmad Rizki Sadig, 4. Farah Puteri Nahlia. Dan dari PPP ada: 1. Syaifullah Tamliha, 2. Muhammad Iqbal.

(Mohon maaf kalau ada salah menyebut nama, siap dikoreksi. Kita juga sudah coba mengakses situs resmi DPR di : www.dpr.go.id, pada 29/07/2023 jam 18.00 wib tapi tak bisa, entah mengapa). Ternyata ada nama-nama besar di komisi-1 ini, tak usah kita sebutkan lagi, Anda pasti sudah tahu siapa saja mereka.

Komisi-1 ini ruang lingkupnya: pertahanan, luar negeri, komunikasi dan informatika, serta intelijen. Mitra kerjanya adalah: Kementerian Pertahanan (Kemenhan), Kementerian Luar Negeri (Kemenlu), Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo), Tentara Nasional Indonesia/Mabes TNI AD, TNI AL dan TNI AU.

Lalu juga Badan Intelijen Negara (BIN), Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN), Lembaga Sandi Negara (Lemsaneg), Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhannas), Dewan Ketahanan Nasional (Wantannas), Komisi Penyiaran Indonesia (KPI), Komisi Informasi Pusat (KI Pusat), Lembaga Penyiaran Publik Televisi Republik Indonesia (LPP TVRI), Lembaga Penyiaran Publik Radio Republik Indonesia (LPP RRI),

Kemudian Lembaga Penyiaran Publik Lokal TV dan Radio di Indonesia, Televisi Indonesia Swasta, Televisi Indonesia Swasta Satelit, Televisi Indonesia Swasta Islam. Radio Indonesia Swasta, Radio Indonesia Swasta Islam, Surat Kabar Nasional, Perusahaan Pers, Surat Kabar Daerah, Surat Kabar Online, Perusahaan Pers Online, Dewan Pers, Perum LKBN Antara, Badan Pertimbangan Perfilman Nasional, Lembaga Sensor Film (LSF), termasuk Badan Keamanan Laut (Bakamla).

Mengherankan memang, apa sih yang menyebabkan semua anggota komisi-1 yang sangat terhormat itu tidak ada yang mau berkomentar tentang kasus mega-korupsi BTS ini? Alih-alih memanggil RDP sampai membentuk Pansus BTS.

Ya mengapa?

Kalau begitu wajar saja sekarang publik jadi curiga, jangan-jangan…

(Sayup-sayup terdengar dari kejauhan alunan lagu Bengawan Solo. “Air mengalir sampai jauuuh…”).

Komentar