Peringatan Dari Kominfo: Penipuan Lewat WA Ancam Keamanan Rekening Bank, Ini Modusnya!

JurnalPatroliNews – Jakarta – Peringatan dari Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) tentang modus penipuan melalui pesan WhatsApp telah menjadi sorotan utama.

Para penipu kini memanfaatkan platform ini untuk mengirim file yang seharusnya diunduh oleh pengguna, namun ternyata berupa file apk yang berbahaya.

Semuel Abrijani Pangerapan, Direktur Jenderal Aplikasi dan Informatika Kominfo, mengungkapkan bahwa para penipu menciptakan rekening atas nama orang lain. Dalam skema ini, rekening tersebut disiapkan oleh individu lain, lalu diserahkan kepada penipu setelah selesai.

“Di lapangan, mereka memanfaatkan individu lain untuk membuka rekening, lalu memberi kompensasi kepada mereka. Kemudian, akun bank itu diambil alih oleh penipu,” ungkap Semuel.

Beberapa modus penipuan yang patut diwaspadai meliputi:

  1. Penawaran yang Menggiurkan Semuel menegaskan bahwa salah satu tanda penipuan adalah penawaran yang tidak masuk akal atau terlalu fantastis. Misalnya, menawarkan harga ponsel yang jauh di bawah harga pasar.

“Jangan tergiur dengan penawaran yang tidak realistis, seperti ponsel seharga Rp 10 juta dijual hanya Rp 2 juta. Itu pasti modus penipuan,” ujar Semuel dalam seminar “Cek Rekening Sebelum Bertransaksi”, pada Kamis (3/8/2023).

  1. Komunikasi Tidak Jelas melalui Telepon atau Pesan Tanda kedua yang disoroti adalah adanya pesan atau panggilan dari orang yang tidak dikenal. Pesan ini bisa berupa undangan, pesan WhatsApp, atau SMS yang tidak jelas.

“Contohnya, undangan dari seseorang yang tidak dikenal, atau pesan pernikahan dari orang yang tidak dikenal. Masyarakat harus lebih waspada dan tidak sembarangan meng-klik tautan,” jelasnya.

  1. Penipuan Melalui Social Engineering Metode terakhir yang digunakan adalah social engineering. Para penipu akan memanfaatkan kelemahan psikologis korban untuk mencapai tujuan mereka.

“Mereka memanfaatkan social engineering, mengetahui kelemahan-kelemahan kita,” ungkap Semuel.

Peringatan ini menggarisbawahi pentingnya waspada terhadap modus-modus penipuan yang semakin canggih dan merugikan. Semua pihak dihimbau untuk selalu berhati-hati dan memverifikasi informasi sebelum melakukan transaksi apapun.

Komentar