PDIP Buka Suara, Soal Sosok Cawapres Prabowo Tiba-Tiba Bertemu Ganjar, Ada Apa?

JurnalPatroliNews – Jakarta, – Ketua DPP PDIP Said Abdullah buka suara soal pertemuan antara bakal calon presiden PDIP Ganjar Pranowo dengan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar atau Cak Imin. Dia mengatakan pertemuan itu hanya silaturahmi antara dua teman lama.

Sebagai catatan, Cak Imin saat ini adalah salah satu sosok yang menjadi kandidat Calon Wakil Presiden Prabowo Subianto, selain Erick Thohir dan Gibran Rakabuming Raka.

“Jadi sesungguhnya Mas Ganjar dan Gus Muhaimin itu teman lama,” kata Said, Sabtu (19/8/2023).

Mengutip rekan media pertemuan antara Ganjar dan Cak Imin berlangsung di Jakarta Selatan pada Jumat (19/8/2023). Dalam pertemuan itu, Ganjar menghadiahi Cak Imin burung Lovebird yang konon melambangkan kesetiaan.

Cak Imin menjadi satu dari lima sosok yang masuk daftar 5 bakal calon wakil presiden pendamping Ganjar. Saat ini partainya PKB masuk dalam koalisi bersama dengan Partai Gerindra, Partai Golkar dan PAN mengusung Prabowo Subianto sebagai capres, namun belum menentukan cawapres.

Menurut Said, pertemanan antara Cak Imin dan Ganjar sudah terjalin sejak keduanya menempuh pendidikan di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta. Keduanya juga sempat menjadi anggota DPR pada 2009.

“Kalau Gus Muhaimin dan Mas Ganjar gampang ketemu dan mudah ngeklik itu karena memang mereka berdua memiliki sejarah pertemanan sejak mahasiswa yang berlanjut hingga ke DPR,” ujar Said.

Said mengatakan dari sejarah yang panjang itu membuka kemungkinan Cak Imin dan partainya tergerak mendukung Ganjar di Pilpres 2024. Namun, dia menyadari modal persahabatan saja tidak cukup untuk menentukan kepemimpinan nasional ke depan.

Said berujar rekam jejak, prestasi dan dukungan masyarakat akan menjadi poin utama dalam pemberian dukungan. Dia yakin Muhaimin akan mempertimbangka faktor itu. Menurut dia, mengacu pada hasil survei terbaru, 40,3% pemilih PKB memilih Ganjar. Sementara, pendukung PKB yang mendukung Prabowo Subianto sebanyak 30,5% dan Anies Baswedan 25%.

 “Kehendak pemilih PKB ini, saya kira akan menjadi bahan evaluasi bagi Gus Muhaimin untuk memantapkan langkah mendukung Mas Ganjar,” tuturnya.

Dia menilai basis pemilih PKB dan PDIP memiliki karakter yang mirip. Dia mengatakan sebagian besar pemilih berasal dari kalangan bawah. “Natural politik ini akan memudahkan PDIP dan PKB dalam satu barisan di Pemilu 2024,” ujarnya.

Komentar